Artikel kali ini terinspirasi dari sharing oleh Pak Johan Fanggara dan sangat menggerakkan hati saya untuk berbagi dengan teman-teman dimanapun kalian berada, entah itu di kota Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Jogja, Aceh, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Manado, Solo, Bandung, dimanapun.
Beliau yang sudah menggapai impiannya yang begitu besar saja dengan rela hati mau berbagi, jadi tidak ada alasan bagi saya untuk tidak berbagi. Karena dengan berbagilah saya mendapatkan kedamaian hati dan kebahagiaan, karena ilmu yang saya dapat ini bisa saya teruskan kepada teman-teman sekalian, dan saya harap tidak berhenti di teman-teman, melainkan tetap diteruskan sampai ke semua orang yang teman-teman kenal.
Ok, untuk memulai, background dari pembicara adalah seorang yang tidak pandai berbicara, seseorang yang lebih nyaman berkomunikasi dengan memanfaatkan teknologi, send email, chat, voice chat, bbm, whatsapp, well tipikal geek pada umumnya, bukanlah tipe sales atau tipe marketing. Background pekerjaanpun bermacam-macam, pernah menjadi karyawan, pernah mencoba merintis usaha, kena tipupun pernah, rugi sana sinipun pernah, jadi semua usaha pernah dijalankan.
Rencana beliau untuk menikah di Amerika terhambat karena work permit nya tidak bisa diperpanjang, dan hal tersebut sangat membuat beliau merasa bumi seakan runtuh, bukan hanya runtuh, tapi hancur lebur, retak, bahkan dibakar. Bahkan rencana beli rumah dan tinggal di Amerikapun sirna, hilang begitu saja.
Tahun 2009, kembali ke Indonesia, di kota Medan, memulai semua dari awal, selama 3 tahunan membantu di sekolahan mertua. Selama di sana, banyak sekali bertemu dengan para agen-agen asuransi, dan sering sekali diprospek, ditawari, tetapi tidak pernah digubris, tidak pernah diambil, karena tidak pernah mengerti juga, sebab begitu mereka datang, mereka selalu datang dengan “resep dokter” (baca: proposal ilustrasi) ‘jadi begini pak, ini kalau bayar 500rb dapat yang seperti ini, kalau 1jt seperti ini, kalau sekian seperti ini’.
Singkat cerita, karena ada saudara yang agen asuransi, maka pada akhirnya buka polis juga. Tetapi sama seperti orang pada umumnya, ambil tapi tidak mengerti isinya, hanya karena tidak enak hati sama saudara.
Tahun 2012 adalah tahun yang mengubah hidup beliau, yaitu pada saat itu di gereja ada tiga leader dari asuransi berbeda, bendera merah, hijau dan biru (Allianz). Pada saat itu beliaulah yang membuat janji dengan para leader, karena beliau mau belajar dari para leader tersebut mengenai apa itu asuransi.
Dalam 3 hari bertemu 3 orang yang berbeda, berbicara panjang lebar mengenai apa itu asuransi, mengapa penting, dan lain sebagainya. Secara garis besar penjelasan dari leader merah dan hijau cukup bagus dan menarik pembahasannya, kertasnya pun banyak sekali seakan tidak ada habisnya. Sebagai orang awam yang tidak mengerti sama sekali tentang asuransi, kesan pertamanya adalah seperti sedang ditawarkan produk, artinya ‘saya punya produk bagus, kamu harus punya juga’. Mereka juga banyak bicara tentang angka, investasi, tabungan, dan lucunya keduanya mau rekrut, padahal rencana pertemuan adalah untuk menjadi nasabah, bahkan dijanjikan akan dijadikan manager.
Akhirnya tidak beliau ambil. Lalu bertemu dengan leader dari bendera biru (Allianz), leader inipun masih baru dan masih part time. Tapi pada saat berbicara, leader biru hanya menjelaskan dengan penjelasan simple, presentasi 5 jari, dia bertanya: ada yang kebal gak sih terhadap 5 hal ini, sakit kritis, kecelakaan, cacat, meninggal tua; ada yang tahu gak sih kapan kenanya; ada yang bisa pilih gak mau kenanya apa;
dan pertanyaan yang paling mengena adalah: kalau terjadi dokter minta 1M, istri dan anak2 kamu sudah ready belum?
Dan pertanyaan ini adalah pertanyaan yang membuat saya berpikir, saya tidak siap, saya belum siap.
Dengan bangga bawa polis yang sudah ada yang sudah jalan 3 tahun, minta dilihat oleh leader biru tersebut, dengan premi 900rb, isinya : HS 500rb, UP 100jt, padd (accident) 100jt, dan critical illness 60jt.
Barusan dia tanya, 1M sudah ready belum. Melihat buku polis, yang tercantum 60jt saja. Membuat hati agak shock juga. Saking shocknya membuat beliau berpikir bahwa banyak orang di luar sana banyak sekali agen yang menjualnya seperti itu. Yang kebanyakan menjualnya hanya dari segi budget saja. ‘Ibu atau Bapak sanggup sisihkan berapa?’ , tanpa menggali kebutuhan nasabah itu apa, dan para agen itu tidak pernah peduli.
Hari ini, kalau kita semua masih sehat, it’s fine, dan polis masih berjalan. Tapi kalau hari ini kita di ICU, maka buku polis inilah yang akan menjadi penentu hidup dan matinya seseorang.
Sejak saat itulah, beliau melontarkan pertanyaan yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya, yaitu kalau mau bergabung caranya bagaimana.
Beliau adalah orang yang bukan tipe suka ngomong, bukan tipe sales, tidak ada background marketing sama sekali. Tapi karena alasan untuk kepingin kasih tahu ke teman-teman supaya jangan salah beli polis, belinya harus mengerti. Itulah awal perjalanan beliau menjadi agen asuransi. Tanpa mengerti apa itu komisi, apa itu overriding. Memulai dengan part time.
Pertengahan tahun 2012 pindah ke Jakarta, baru saat itulah memutuskan untuk full time di Allianz. Bukannya tidak ada penawaran pekerjaan, saat itu di Medan sudah punya gaji tetap, dan karena ada perubahan manajemen keluarga maka harus pindah ke Jakarta. Mendadak dari ada income menjadi tidak ada income, dan pada saat itu anak ke 2 beliau baru lahir.
Dari tadinya ada dua income, suami dan istri, menjadi nol income. Harus bertahan hidup dengan tabungan yang ada. Belum tahu berapa lama bertahan, ditambah biaya hidup di Jakarta yang lebih tinggi daripada kota lain. Beberapa penawaranpun masuk, dari keluarga mertua punya usaha konveksi dan ditawarkan menjadi manajer di sana. Kerja tinggal duduk dan terima gaji saja. Sangat lumayan, dan sangat menggoda juga penawaran tersebut.
Tapi disaat penawaran itu ada, beliau mencoba berpikir, perusahaan ini sudah berjalan 20an-th, ada atau tidak ada beliau tidak akan menambah apapun, perusahaan akan tetap jalan, gaji yang ditawarkan hanyalah gaji formalitas saja. Tapi untuk mendapatkan gaji tersebut harus menghabiskan 8 jam setiap hari, duduk, dan waktunya akan habis tanpa bisa melakukan apa-apa. Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya beliau memutuskan untuk full time di Allianz.
Itulah saat dimana beliau membakar kapalnya, no turning back, tidak ada backup plan. Harus berhasil di Allianz. Waktu September belum mencapai 100jt, di Desember mencapai 400jt dengan rewards Bangkok, champion di tahun pertama. Kalau dilihat dari background beliau, kedua leader ada di kota Medan. Sejak awal bergabung sampai saat ini, tidak pernah ditemani oleh leader.
Karena impian, dan dorongan dari dalam diri sendiri, akhirnya mencapai sampai hari ini. Hanya sesederhana itu.
Beliau merangkum beberapa tips, 5 step sederhana untuk bisa tetap maju bahkan finishing strong :
1. Know what you want
2. Willing to work hard
3. Make people love you
4. Make people know you
5. Be consistent
Orang-orang yang sukses biasanya di awal tahun mereka sudah melihat akan seperti apa mereka di akhir tahun.
Know what you want
Ada seorang bos pergi ke suatu tempat refleksi kaki, lalu mulai direfleksi. Tetapi terapisnya dia, mukanya cemberut galau dan sangat penuh dengan masalah. Sang bos yang tadinya mau relax jadi tergerak hatinya untuk bertanya, “mas, lagi ada masalah ya?”, lalu dijawab, “iya pak, saya diminta kawin sama pacar saya”. Sang bos bingung karena muka seperti dia ada yang ajak kawin bukannya senang malah galau. “iya pak, kawinnya sih oke pak, tapi masalahnya uangnya yang saya ga ada”.“kamu perlu berapa?”
“saya perlu 24juta untuk pesta sederhana”
“kamu bisa menunda berapa lama pernikahannya?”
“maksimal 2 tahun”
Sang bos berkata saya akan bantu kamu dan saya akan ajarkan kamu 5 langkah tapi harus kamu lakukan, pertama know what you want, ambil kertas dan tulis dengan jelas : SAYA MAU MENIKAH 2017, dan tempel di pintu kamar, jadi saat keluar masuk kamar selalu kamu lihat. Sang Bos berkata 24jt dalam 24 bulan, artinya 1 bulan 1 juta, per minggu 250rb yang harus disisihkan. Jadi di kertas kedua kamu tulis: PER MINGGU SAYA HARUS MENYISIHKAN 250rb. Tempel dekat ranjang, setiap bangun tidur dan sebelum tidur, kamu lihat dan baca, lalu kamu sisihkan.
Muncul reaksi orang pada umumnya, “tapi pak saya tidak bisa, gaji saya cuma setengah dari UMR, kalau saya harus sisihkan 1jt, mau makan dari mana saya? belum lagi uang kost, uang bensin, belum bayar ini, bayar itu. Saya masih muda, masih mau happy-happy, saya tidak cukup kalau harus sisihkan 250rb per minggu, saya tidak bisa pak, pokoknya saya tidak bisa”
Sang Bos dengan bijaksana bertanya, “Jadi kamu mau kawin gak?”
As simple as that.
Kita harus tahu betul apa yang menjadi keinginan kita. Kebanyakan dari kita tidak mencapai goal kita karena yang kita mau kurang spesifik, kadang kita hanya bilang saya mau sukses. Sukses itu banyak arti, perut majupun bisa dibilang sukses, uang berderet di dompetpun bisa dibilang sukses, pattimura berderet di dompet.
Kita harus punya goal yang tajam dan jelas, misalnya kita mau punya mobil, mau mobil apa, warna apa, tahun berapa, spek seperti apa.
Seperti terapis tadi punya dream menikah dalam 2 tahun, maka di-breakdown lah goalnya.
Untuk di bisnis asuransi ada kontes-kontes yang bisa dicapai, CAO Challenge, Champion, Premier, semua kontes besar. Kalau kita mau memakan gajah, cara terbaiknya bagaimana? Potong-potong. Sama juga, seperti target menikah tadi, potong bulanan, potong mingguan, kalau perlu harian, sehingga yang tadinya terasa tidak mungkin, akan menjadi lebih mudah dan mungkin.
Disaat kita berpikir kita mungkin mencapainya, maka kita akan mencapainya.
Believe you can, and you’re halfway there.Ada survey di Harvard, dikatakan ada penelitian selama 10th, 84% orang tidak punya goal yang jelas, 13% punya goal yang jelas, tapi hanya 3% punya goal jelas yang spesifik dan dituliskan. 10th kemudian, 13% tadi penghasilannya rata-rata 2x lipat dibanding yang 84% tadi, tetapi yang 3% penghasilannya dikatakan 10x lipat dibanding yang 13%. Ini adalah hasil penelitian, sample selama 10 tahun.
Jadi kalau kita mau mencapai sesuatu, pernah atau tidak kita menuliskannya? Pernah cerita atau tidak kita cerita pada leader kita atau orang terdekat kita tentang apa yang mau kita capai?
Inilah yang beliau terapkan dan pada akhirnya di akhir Desember semua yang beliau tuliskan terjadi. MDRT, Billion Agency, dsb.
Willing to work hard
Sang Bos bertanya kepada terapis, “Prosedur pijit disini seperti apa sih? Urutan kerjanya bagaimana?”. Sang terapis menjawab, “Sesuai dengan urutan pegawai datang aja, jadi kalau saya datang pertama, maka saya mendapat giliran pijit pertama”Sang Bos kembali bertanya, “Kalau hanya ada 5 terapis, dan ada 6 klien datang, yang mendapat pijit 2x itu yang mana?”
“Yang pertama”
“Artinya kalau kamu datang pertama setiap hari, semakin banyak kesempatan kamu untuk pijit lagi, betul? Sehingga penghasilan kamu lebih besar. Kamu sekarang nomor berapa sampai ke tempat kerja?”
“Saya biasa, ya.. nomor 5, nomor 6 lah biasanya..”
“OK, mulai besok, pastikan kamu yang paling pertama datang! Harus menjadi orang yang pertama hadir dan mengisi kertas absensi. Setiap hari, selama 2 tahun”
Mulai berdalihlah seperti biasa, “Tapi pak saya tidak bisa, yang pertama datang itu ya pak, dia itu pacarnya kerjanya di seberang, jadi dia setiap hari jam setengah 8 sudah antar pacarnya kerja di situ dan dia sudah standby di sini. Dia pasti jadi yang pertama. Kita buka mulai jam 9 tapi dia jam setengah 8 sudah disini.”
Sang Bos dengan santai cuma bertanya, “Jadi kamu mau kawin atau tidak?”
Sesimpel itu.
Kalau kita sudah tahu jelas kita maunya apa, dan keinginan kita sangat kuat, maka semua akan menjadi lebih mudah.
Sebagai contoh, di Surabaya kita bisa melihat di museum Dji Sam Soe. Dulu sekali, mereka memulai bisnis dari toko kelontong sederhana, mereka memulai dari jualan beras, jagung, dipinggir jalan. Kalau kita melihat orang-orang yang sukses dan luar biasa, kok mereka hebat ya, tapi kita tidak pernah tahu hal-hal kecil dan sederhana yang mereka kerjakan di awal, dan bagaimana kerja keras yang mereka lakukan.
Every great tree, they started out from small seed.Apapun yang ada pada kita saat ini, kita coba berusaha. Kita jangan seperti pada orang pada umumnya, yang selalu mencari alasan, “Saya tidak punya koneksi, saya tidak bisa ngomong, saya tidak punya background marketing, saya tidak bisa ini, saya tidak bisa itu”. Tapi kita harus memutuskan untuk memulai dan berusaha, tidak ada shortcut, hargai prosesnya. Banyak yang bilang, saya mau work smart. Tapi harus saya katakan, setiap orang harus work hard dulu.
Every great things, they started out from humble beginnings.
Apapun keadaan kita sekarang, tidak menjadi masalah. We can do it, we can achieve it.
You don’t have to be great to start. But you have to start to be great.Walt Disney dulu di pecat dari redaksi tempat dia bekerja karena dia dianggap sebagai orang yang paling tidak punya ide kreatif, dianggap sebagai orang yang tidak punya ide original. Tapi lihat sekarang, siapa yang tidak tahu Disneyland. Kalau setelah di pecat dia menyerah, maka hari ini tidak ada Mickey Mouse.
If you can dream it, you can do it.
Make people love you
Sang Bos bertanya, “Mas, kalau di sini dapat uang tips gak?”“Ya dapat”
“Biasa dapatnya berapa?”
Dengan malu-malu, dia menjawab, “Saya paling dapat 2rb, maksimal 5rb”
Sang Bos dengan jujur bilang, “Kalau lihat wajah kamu yang seperti itu, saya jujur hari ini juga gak kepingin kasih sich”
Maka di poin ke tiga, Sang Bos mengajarkan kepada si terapis, Make people love you.
Buat orang itu menyukai kita, kalau kita bicara yang menyenangkan, yang membuat orang sejuk, damai, tanpa perlu argumen.
Kita harus mempunyai Value Added, kita harus upgrade diri kita, kita harus improve cara kita berkomunikasi, kita harus improve cara mengerti orang, belajar lebih banyak mendengar, dan skill lainnya, yang harus kita latih sendiri supaya kita menjadi agen / leader yang lebih baik.
Pernah berpikir tidak alasan mengapa nasabah harus membeli polis asuransi di kita, mengapa tidak membeli di orang lain, padahal sama-sama agen asuransi?
Pasti ada sesuatunya, nah sesuatunya itulah yang harus kita miliki dan terus kita tingkatkan.
Dalam berbisnis, kadang kita membeli barang bukan hanya karena harga termurah. Tapi mungkin, servicenya lebih baik, deliverynya bagus, refund policynya oke.
So, dalam hal ini, kita harus menunjukkan ada sesuatu yang berbeda dalam diri kita. Bisa itu cara kita care kepada keluarganya, bisa cara kita fact finding, bisa cara kita menyampaikan presentasi, bisa apapun, yang mana menjadi nilai lebihnya kita. Mungkin itu adalah hal kecil, tapi itu bisa membuat sebuah perubahan yang besar.
Untuk para ibu-ibu, mungkin bisa melihat dari merk Gulaku, ini bukan gula dengan harga termurah, namun tetap laku. Kenapa? Karena dia menambahkan nilai lebih dari kemasannya, yaitu di belakangnya selalu ada resep. Itu hal yang sederhana, namun menjadi nilai tambah dan membuat para ibu menjadi senang.
Similarites don’t sell, but differences do.
Make people know you
Sang Bos bertanya, “Mas kalau saya mau kesini lagi, bisa gak saya request dipijit sama mas lagi aja?”“Oh bisa pak!”
“Tapi bagaimana saya mau request kalau mas nya saja belum ngomong namanya siapa?”
“oh iya iya pak, nama saya Ronny pak”
Sang Bos memberi tips, kalau kamu perkenalkan diri dan ngomong nama kamu, jangan cuma sekali, tapi berkali-kali, contoh ‘Selamat siang pak, saya Ronny pak, saya akan menjadi terapis bapak sore hari ini. Nah Ronny kemarin juga ada nasabah loh, nasabah Ronny seperti ini, lalu setelah diterapi menjadi lebih enak.’
Ini lebih ke branding kita seperti apa. Seperti beliau adalah lulusan dari luar negeri tetapi malah menjual asuransi, kok kayaknya tidak jelas banget, kayaknya mau nipu-nipu loe yach?
Tetapi beliau keluar dan let people know dan biar orang kenal bahwa dia sekarang di Allianz, menjalankan pekerjaan di Life Insurance Industry.
Jangan sampai orang yang kita kenal tidak tahu bahwa kita ada di Allianz, akhirnya pada saat teman kita sudah ambil polis di tetangga sebelah, baru teman kita berkata bahwa dia tidak tahu kita adalah agen di Allianz.
Hanya karena kita sungkan bicara, akhirnya teman kita tidak ambil polis di kita.
Coca-cola, how we determine our value.
Dengan siapa kita bergaul, itu akan menentukan nilai kita. Apakah kita bergaul dengan orang-orang dengan mimpi yang besar?
Contoh coca-cola, costnya murah, dijual di tukang minuman pinggir jalan harganya sekitar 5rb saja, tapi begitu dijualnya di cafe-cafe, maka harganya menjadi 15-20rb. Tapi saat di Ritz Carlton, nilainya menjadi 50rb. The same coca-cola, tapi valuenya berbeda. Nilai kita akan terpengaruh kepada siapa kita bergaul, apa yang kita baca, apa yang kita dengar, dengan siapa pergaulan kita.
Ada suatu kisah, dahulu kala di Perancis ada seorang pengemis, dia mengemis dengan bajunya yang compang camping di pasar malam. Di sana ada peramal, lalu dia masuk untuk dibaca garis tangannya. Si peramal berkata, bapak tidak salah menjadi seorang pengemis? Garis tangan bapak itu persis dengan Napoleon lho!
Si pengemis menjawab, sejak lahir sudah begitu, ayah saya pengemis, kakek saya pengemis, saya adalah generasi ketiga pengemis. Itu hidup yang saya tahu, takdir saya seperti itu. Selang beberapa bulan, ada beberapa orang menghampiri pengemis dan berkata yang sama, bahkan setelah itu ada lagi orang yang berkata yang sama lagi. Si pengemis mulai berpikir, kalau sampai ada 3 orang berkata yang sama jangan-jangan ada sesuatu yang lebih. Mulai besok, dia mencoba untuk memperbaiki penampilan, cukuran, rambut disisir rapi, baju yang lebih baik, jalan tidak terlalu bungkuk, belajar lebih banyak senyum, belajar lebih banyak mengenal orang. And long story short, sejarah pernah mencatat dia sebagai orang nomor 4 terkaya di Perancis. Yaitu dimulai sejak dia tahu siapa dia sebenarnya.
Pertanyaannya: Apakah kamu tahu siapa dirimu sebenarnya? Tahu atau tidak seberapa besar potensi yang ada di dalam diri kita?
Be so good, that they can’t ignore you.
Be consistent
Sang Bos cuma berkata, apapun yang kamu lakukan, menyisihkan uang 250rb per minggu, pastikan tidak boleh berhutang. Pokoknya harus bisa. Kalau minggu ini 200rb, minggu depan harus 300rb. Konsisten, apapun yang terjadi, mau hujan atau badai kamu harus mencapai itu.Si terapis mengeluh kembali, “Tapi pak kan saya gak bisa, mana tahu bisnis lesu, atau pas sepi lagi lebaran, kan ga bisa pak”
Sang Bos dengan santai bertanya, “Jadi kamu mau kawin gak?”
Kembali ke komitmen. Kalau kita sekedar ikut-ikutan dan hanya sekedar coba-coba, hasilnya pun akan sekedar coba-coba. Tapi kalau kita punya komitmen, kita akan melakukan apapun, baik ada halangan maupun tidak ada halangan.
Life insurance business is actually is a marathon race.
Bukan sekedar lari sprint, tapi lebih ke lari marathon, seberapa kuat kita bertahan. Menghadapi 50 penolakan, langsung berkata kayaknya saya tidak cocok di sini.
Sebenarnya tidak ada orang yang gagal, yang ada hanyalah orang yang quit to early.
Apabila kita melihat ke game Angry Birds, itu diawali oleh 3 orang programmer yang mengerjakan 51 game, dan tidak ada satupun yang berhasil laku di pasaran. Tidak ada yang terkenal, tidak ada yang tahu. Lalu perusahaan mereka, Rovio, sudah hampir bangkrut, akhirnya mereka cuma berpikir mari kita mencoba lagi dan pada saat mereka menggambar, muncullah karakter si merah Angry Birds itu. Dan hari ini kita tahu seperti apa mereka, semua kalangan tahu apa itu Angry Birds. Tapi itu semua hanya karena mereka tidak menyerah, padahal mereka sudah hampir amat sangat di ujung kebangkrutan dan keputus asaan.
Kadang kesuksesan kita juga seperti itu, mungkin yang kita perlukan hanyalah satu telpon lagi, satu klien lagi, bikin satu janji lagi, rekrut satu orang lagi.
That one person can make the difference.
If it’s important to you, then you will find a way.
Kalau itu tidak terlalu penting, kita akan mencari alasan. Sering kita beralasan tidak bisa ini, itu, sibuk ini itu. Semua orang juga sibuk. Tapi kalau kita sangat menginginkannya, seperti si terapis yang ingin menikah, maka kita pasti akan mencari cara.
This is my why.
Why setiap orang mungkin berbeda, mungkin keluarga, mungkin orang tua, mungkin teman, mungkin orang lain, tapi why itulah yang akan menjadi pendorong kita untuk kita tetap berjalan, atau bahkan berlari
Some people run further, longer, stronger.
Singkat cerita, 7 bulan kemudian. Sang Bos kembali ke tempat refleksi dan mencari si terapis, Ronny, dan saat bertemu Ronny dengan terharu memeluk bapak tersebut dan berterima kasih, “Pak, terima kasih pak untuk 5 langkah yang sudah Bapak ajari saya, sekarang saya sudah bisa menabung bahkan menyisihkan lebih dari 250rb per minggu. Tips yang maksimal 5rb, sekarang sudah ada yang kasih 20rb bahkan 50rb. Pak nanti kalau saya menikah Bapak datang ya.”
Dan akhirnya 1 tahun 2 bulan kemudian undangan itu datang, yang tadinya deadline 2 tahun menjadi lebih singkat. Dan hari ini, Ronny sudah punya 2 tempat refleksi sendiri. Ini adalah true story.
Tips sederhana:
1. Know what you want
2. Willing to work hard
3. Make people love you
4. Make people know you
5. Be consistent
Because the one who crazy enough to change the world are the ones who do.
Karena hanya orang-orang yang cukup gila untuk berpikir saya dapat mengubah dunia, adalah orang yang akan berhasil. Karena orang yang berpikir dalam 3 bulan saya dapat mencapai BP, itu yang biasa mencapai.
Posting Komentar
Email: y_o2k@yahoo.com
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987