Desember 2016

Pernah terbayang nggak dengan umur sudah 40 tahun dengan pekerjaan yang sedang anda jalani sekarang, anda sudah menyiapkan dana warisan sebesar 500 Juta Rupiah untuk istri dan anak-anak. Kalau menabung di bank konvensional anda harus menabung 1 juta per bulan selama 40 tahun dengan suku bunga sekarang.

Di Unit Link Allianz, cukup nabung 500.000 / bulan selama 10 tahun anda sudah memiliki warisan senilai 500 Juta. Padahal total modal yang harus anda keluarkan 500.000 x 12 x 10 = 60 juta. Aneh bin ajaib... modal 48 juta menjadi 500 juta...? Inilah hebatnya asuransi Allianz.

"Dengan racikan komposisi yang tepat modal sangat minim bisa menjadi besar. Premi yang besar juga akan sia-sia jika salah penempatan. Kembali pada tujuan anda membeli asuransi, rider yang diambil dan faktor usia. semuanya tergantung dari kokinya. "  

Seperti pada artikel saya sebelumnya, anda beli asuransi untuk tujuan investasi atau proteksi.... Ingat, membeli asurasi berarti anda harus membayar biaya asuransi setiap bulan selama asuransi itu masih aktif. Cuti premi bukan berarti berhenti bayar biaya asuransi. Karena biaya asuransi diambilkan dari nilai investasi anda. Dan masing-masing rider / asuransi tambahan mempunyai biaya yang berbeda-beda dengan jangka waktu yang berbeda.

40th 400ribu dapat 1/2 Milyar
"Dengan penempatan alokasi dana yang tepat premi bisa ditekan sangat murah tapi proteksi jiwa sangat besar". Mungkin ada yang bingung ya kenapa nilai manfaat yang ditawarkan oleh agen bisa berbeda meskipun 1 perusahaan. Lah apalagi beda perusahaa. Kenapa bisa begitu...? Karena tiap rider / manfaat tambahan yang anda beli mempunyai biaya yang berbeda-beda. (sayangnya banyak agen yang tidak mengerti tentang hal ini, yang penting closing...)

Mari kita baca proposal diatas dan manfaat apa yang didapat dengan premi 400ribu
1.  Jika meninggal < 70 thn mendapat santunan 325 juta + 175 juta = 500 juta plus + tabungan investasi
2. Jika meninggal diatas 70 thn mendapat santunan 175 juta + tabungan investasi
3. Jika terkena sakit kritis atau kecelakaan cacat tetap / TPD, bebas bayar premi + santunana 4,8 juta / thn



Mari kita cek tabel dibawah ini
Umur 40th premi 400ribu dapat warisan 500 juta

Di Unit link Allianz dengan membayar premi selama 10 tahun maka polis akan hidup selama  60 tahun kalau kondisi ekonomi normal (return 18%) atau kalau ekonomi kurang baik (return 13%) polis akan hidup hingga selama 35 tahun dan kalaupun ekonomi jelek sekali (return 5% dengan kemungkinan yang sangat kecil) polis masih akan hidup selama 18 tahun.

Pak gimana kalo saya ingin tambahan sakit kritis bisa ndak ? Ehm... modal recehan... masih minta manfaat segunung.... (he..he.. guyon aja bro.).

Ok. sekarang akan saya buat formulasinya biar hasil bisa maksimal dengan memperhitungkan nilai pertumbuhan investasinya juga.

Premi 500 ribu
Mari kita baca manfaat keuntungannya:
  1. Asuransi jiwa jika meninggal mendapat santunana 100jt + 200jt = 300 juta + tabungan investasi
  2. Asuransi sakit kritis = jika sakit kritis mendapat santunan tunai 150 juta + 90 juta (diangsur pertahun sd usia 65 thn.) Total nilai 240 juta
  3. Total manfaat = 540 juta plus tabungan investasi
  4. Jika sampai umur 70th masih diberi sehat tabungan investasi sudah 1 Millyar ( amaziing bro...)
Mari kita cek tabel investasinya....
investasi premi 500 ribu
Coba cek ringkasan transaksi seberapa besar modal yang dikeluarkan
transaksi premi 500 ribu
Nah tu keliatan modal yang anda keluarkan cuman 60 juta yang diangsur 500 ribu perbulan selama 10 tahun. Buruan daftar sebelum terlambat....

Jika anda tertarik / konsultasi
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987

Sebagai praktisi sekaligus perencanaan keuangan maka saya cenderung mengatakan kepada anda untuk jangan investasi di unit link untuk tujuan pendidikan anak ataupun pensiun. Mari kita kembalikan unit link ke habitatnya yang asli yaitu proteksi asuransi yang utama.

Kalau ada agen unit link yang mengedepankan investasinya dibandingkan asuransinya menjadi salah kaprah dan inilah salah satu hal yang merusak konsep asuransi yang baik dan benar.

Lalu kenapa di unit link ada investasinya ? Unit link sebenarnya adalah produk lanjutan dari asuransi tradisional yang dibenci begitu banyak orang karena uang preminya hangus. Hehehe. Maka unit link ini mengajak orang supaya mau berasuransi karena uangnya tidak hangus, padahal yang benar tetap akan hangus juga tapi lamaaaa hangusnya. Unit link menggabungkan asuransi dengan investasi dimana tujuan investasi ini supaya uang nasabah tidak hangus dan mampu membayar asuransi nasabah hingga usia 100 tahun meskipun nasabah hanya menyetorkan uangnya salama 10 tahun saja. (Tentang unit link silakan bisa baca di sini)

Jangan Investasi di Unit Link
Agen Allianz mengajak nasabah untuk mengembalikan unit link ini ke fungsi asuransinya dan bukan investasinya yang utama. Untuk investasi mari kita kembalikan ke perusahaan investasi yang sesungguhnya. Kalaupun anda memaksa mau berinvestasi di unit link ya silakan saja itu pilihan anda.

Berikut adalah 7 alasan untuk jangan investasi di unit link :
  1. Uang anda akan banyak yang hangus di tahun 1-5 karena diambil oleh perusahaan asuransi unit link untuk biaya akuisisi. Di sini aja sudah aneh koq mau investasi malah uang saya diambil. Hehehe. Jadi kalau mau ambil hasil investasi sebelum tahun ke-3 jangan berharap ada uangnya. Beda dengan reksadana yang bisa anda ambil kapan pun.
  2. Kalaupun investasi ditempatkan sebagai top up berkala maka akan berbiaya tinggi karena sebagian unit link menerapkan biaya administrasi sekitar 3-5% untuk setiap kali top up untuk investasi berkala. Bandingkan dengan reksadana yang 0% atau biasanya paling besar 2% saja biaya administrasinya.
  3. Tidak fleksible, kalau ada uang lebih dan mau diinvestasikan harus mencari agen dulu karena harus isi segala macam form. Beda kalau reksadana yang online bisa beli kapan aja tanpa harus berhubungan dengan agen asalkan punya komputer, kalaupun gak punya komputer bisa pinjam komputer teman atau sewa di warnet. Anda bisa beli kapan saja, mau beli sehari 3 kali juga bisa dan boleh. Hehehe
  4. Sama dengan nomor 3 untuk penarikan uang hasil investasi atau switching portofolio investasi harus melalui agen, kalau reksadana online bisa dilakukan sendiri melalui komputer.
  5. Ribet menghitungnya, karena kalau hasil investasi anda ambil maka asuransi anda jadi tidak stabil alias gak tahu bisa aktif sampai kapan karena uang hasil investasi untuk bayar premi setelah cuti premi sudah berkurang.
  6. Mantau hasil investasi lebih repot karena campur aduk untuk asuransi, berbeda dengan reksadana yang bisa dipantau langsung hasilnya di portofolio investasi anda.
  7. Minimum top up (nambah investasi) mahal bahkan bisa jutaan, kalau di reksadana top up bisa mulai dari 100 ribu sekali beli.
Sudah tahu khan mengapa jangan investasi di unit link ? Jadi sebenarnya kalau ada agen yang memaksakan nasabah melakukan investasi untuk pendidikan anak atau pensiun menurut saya jadi rada konyol, biasanya si agen juga tidak tahu apa itu reksadana sehingga menganggap semua kebutuhan perencanaan keuangan bisa dipenuhi dari 1 produk yang namanya unit link saja.
Jangan investasi di unit link. Mari kembalikan unit link ke fungsinya sebagai asuransi dan mari gunakan instrumen reksadana atau produk investasi lainnya untuk melakukan investasi yang sebenarnya.

Konsultasi Hub. Consultan Financial Planner
Email: y_o2k@yahoo.com
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987



Kontributor:
Andreas Hartono, CFP.

Sebenarnya saya agak ragu menulis tentang hal ini karena takut dikira sok suci, sok alim padahal saya pribadi masih jauh dengan apa yang saya tulis dibawah ini. Tapi dari beberapa pengalaman dan buku-buku motivasi karangan Ippho Santosa, Yusuf Mansur, Rendy Suryo Utomo (PPA),  bahkan pada saat acara Live Today di Surabaya, Bpk Hendy Winata (MDIT bintang 6) diakhir pembicaraannya mengatakatan " Kenapa saya bisa sukses seperti ni ...? karena Tuhan". Bicara tentang Tuhan berarti bicara tentang keyakinan, bahkan pepatah orang Italy " dengan keyakinan yang kuat kamu bisa menggeser sebuah gunung...".

Dalam bukunya, Yusuf Mansur mengatakan untuk menjadi sukses dan kaya tidak butuh waktu lama selama kita melibatkan Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Kaya. Ironinya kita sendiri yang mencari jalan yang susah bahkan menomor duakan Allah.

"dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." (QS. Ibrahim:34)


"Siapa yang yakin bahwa dirinya gak mungkin berubah, maka itulah yang akan terjadi.
Siapa yang yakin bahwa dirinya bisa berubah, maka keyakinannya ini pula yang akan memimpinnya berubah. Inilah keyakinan mereka yang beraliran positif, mereka yang hanya sekedar yakin. Kita yang beriman yang bertuhan Allah, tidak hanya sekedar yakin, mustinya bisa lebih positif lagi." (Yusuf Mansur - The Rich)



Poin penting dalam materi PPA ( Pola Pertolongan ALLAH) yaitu:
1. Niat (Lurus Murni dan Di Luangkan)
2. Ikhtiar (semaksimalnya dan tetap Allah Hanya satu2 menjadi Target utama)
3. Husnudzon ( berprasangka baik kepada apa yang kita inginkan)
4. Syukuri min 3 hal sebelum tidur ( syukuri 3 poin yang bersangkutan )
5. Buka semua pintu rejeki (buka pintu rezeki yaitu: berdagang, menikah, punya anak, bersedekah,

Mengungkap 4 Rahasia Membuka Pintu Rezeki

RAHASIA PERTAMA
“Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan). Banyak orang sekarang yang salah.

Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.”
Pesan Nabi: Ibumu, ibumu, ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu. Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. “Kumpulkan seribu ulama untuk berdo’a. Maka do’a ibumu jauh lebih mustajabah.”

RAHASIA KEDUA
”Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat).

Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan. Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

RAHASIA KETIGA
“Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka,” Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya. Benar di Al Qur’an ada satu ayat yang kira-kira artinya: Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga”, (QS Ath Thalaq 2-3).“Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga?

“Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!” “Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula.”“Walau pun itu orang kaya?” “Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah.”

“Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri,” “Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu,”

“Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda.”

RAHASIA KEEMPAT
“Jangan mempermainkan wanita”. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja. “Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdo’a untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.”

“Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya.”

STOP buang uang untuk asuransi. Nah loh koq bisa gitu ? Katanya asuransi itu adalah salah satu tujuan perencanaan keuangan yang primer. Dalam banyak riset baik yang dilakukan maupun perencana keuangan profesional sekelas Aidil Akbar mengatakan bahwa 9 dari 10 pemilik asuransi itu salah beli. Bahkan berita terakhir mengatakan bahwa 11 dari 10 pemilik asuransi salah beli. Hehehe. Koq bisa ? Iya karena 1 orang khan bisa punya lebih dari 1 polis.

Asuransi memang menjadi salah satu tujuan perencanaan keuangan yang primer setelah dana darurat. Asuransi itu membutuhkan biaya untuk membayar yang namanya premi, dan biaya ini dalam cashflow management termasuk di kategori pengeluaran bukan tabungan. Catat ya pengeluaran bukan tabungan. Hehehe. Nah karena itu maka asuransi ini harus dipastikan benar sehingga uang yang dikeluarkan setiap bulan mempunyai nilai yang baik dan bukan hanya menghamburkan uang untuk manfaat yang tidak jelas. Stop buang uang untuk asuransi atau pengeluaran apapun lainnya yang gak jelas ya.

Dalam sebuah risetnya mencatat paling tidak ada 4 kesalahan orang dalam membeli asuransi, khususnya asuransi yang berjenis unit link. Bagi yang belum paham apa itu unit link silahkan baca artikel saya "

Mari kita lihat satu per satu supaya anda bisa stop buang uang untuk asuransi dengan manfaat yang tidak jelas ini.
Stop, Buang Uang untuk asuransi ..!

Pertama, tidak tahu manfaat apa yang dibeli

Beberapa waktu lalu sebuah keluarga datang dan berkonsultasi untuk mereview kembali polisnya yang sudah berjalan sekitar 5 tahun. Beliau punya cukup banyak polis untuk para anggota keluarganya. Dalam sesi konsultasi, si Ibu mengatakan bahwa dia dan keluarga memiliki kiblat berobat ke luar negeri khususnya Singapore. Dia mengatakan memiliki asuransi kesehatan di 2 buah polis. Setelah saya periksa ternyata polis yang pertama memang ada asuransi kesehatan dengan kelas kamar 500 ribu per malam sedangkan polis yang kedua tidak ada asuransi kesehatan tetapi dibuatkan oleh si agen berbentuk manfaat santunan tunai harian rumah sakit sebesar 1 juta per malam. Selama ini si Ibu mengatakan dia memiliki asuransi kesehatan dan ketika saya jelaskan apa itu asuransi kesehatan dan apa itu manfaat santunan tunai harian rumah sakit dia baru sadar kalau saat ini asuransi kesehatan yang dia miliki sangatlah minim, coba bayangkan kalau sampai di rawat di Singapore dengan kamar 5 juta per malam sedangkan manfaat asuransi yang dia miliki saat ini hanya 500 ribu per malam, berapa besar biaya yang harus dia tomboki kalau ini terjadi. Yang lebih mencengangkan lagi ternyata setahun beliau bayar premi asuransi hampir 100 jutaan lebih untuk sekeluarga untuk manfaat yang tidak tepat. Hehehe

Untuk merefresh kembali masalah asuransi kesehatan dan santunan tunai harian rumah sakit. Asuransi kesehatan itu akan membayarkan klaim kepada nasabah apabila nasabah dirawat di rumah sakit dan akan menggantikan seluruh biaya yang berhubungan dengan biaya medikal seperti biaya kamar, dokter, obat-obatan, laboratorium, operasi, anestesi, dll. Besar yang dibayarkan akan disesuaikan dengan plafon asuransi yang diambil. Sedangkan manfaat santunan tunai itu sebenarnya bukan asuransi kesehatan tetapi prinsipnya hanya mengganti kerugian nasabah dari kehilangan penghasilan selama dirawat di rumah sakit. Misal seorang pedagang memiliki omzet 1 juta per hari maka kalau dia sakit dan dirawat di rumah sakit maka omzet 1 juta ini akan hilang sehingga dapat dibelikan asuransi manfaat santunan tunai harian rumah sakit sebesar 1 juta. Jadi kalau pedagang ini dirawat 5 hari maka dia akan mendapatkan santunan tunai sebesar 5 juta yang setara dengan omzet dia selama 5 hari. Kalau biaya rumah sakit hanya 3 juta ya maka pedagang ini akan untung tapi kalau biaya rumah sakit totalnya 50 juta dia tetap hanya mendapatkan santunan sebesar 5 juta karena hanya di rawat selama 5 hari.

Masih dari nasabah yang sama, sang ibu ini juga diberikan asuransi penyakit kritis dengan nilai yang relatif besar. Dalam hal ini secara nilai pertanggungan sudah baik tapi sayang si Ibu baru sadar kalau asuransi penyakit kritis yang dimiliki saat ini adalah asuransi penyakit kritis stadium lanjut, padahal dia berharap asuransi ini bisa mengcover mulai dari stadium awal. Dalam hal ini menurut saya agen tidak salah memang 5 tahun lalu belum ada asuransi penyakit kritis yang mulai dari stadium awal, permasalahan yang ada menurut saya asuransi ini tidak update saja tapi bisa berakibat fatal loh. Coba bayangkan kalau amit-amit si Ibu ini sakit cancer stadium 1 betapa kecewanya dia karena tidak bisa klaim meskipun setahun membayar premi seratuan juta untuk dia, suami dan 2 anaknya.

Jadi kesalahan yang pertama adalah sangat banyak nasabah punya asuransi tapi tidak tahu manfaat apa yang dia dapatkan dari asuransi tersebut. Jadi kalau gitu STOP buang uang untuk asuransi kalau membeli manfaat yang salah atau produk yang lama yang sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman dan gaya hidup saat ini.

Kedua, uang pertanggungan terlalu kecil atau underinsured

Kesalahan yang kedua ini juga sangat banyak ditemui, seorang teman saat ini jabatan sebagai seorang manager dan menjadi tulang punggung finansial untuk istri dan kedua anaknya tetapi asuransi jiwa yang dia miliki hanya sebesar 120 juta saja tanpa memiliki aset investasi. Dibandingkan dengan mobil yang dia pakai saat ini saja nyawanya dia lebih murah dibandingkan dengan mobil grand livina yang dia miliki. Banyak orang terjebak dalam membeli asuransi unit link, banyak agen yang fokusnya pada nilai tunai dan bukan pada besaran proteksi sehingga mayoritas pemilik asuransi mengalami yang namanya underinsured. Sayang khan kalau bayar mahal cuman dapat uang pertanggungan jiwa lebih murah dari harga sebuah mobil untuk seorang dengan level manager. Hehehe.

Bagi saya saat ini secara hitungan kasar untuk mereka yang bergaji 5 juta per bulan memerlukan uang pertanggungan asuransi jiwa minimal di kisaran 600 juta hingga 1 miliar. Khusus untuk teman saya ini lebih konyol lagi karena usia polis sudah 8 tahun dia mengatakan sayang kalau ditutup khan tinggal 2 tahun lagi dan abis itu gak usah bayar lagi. Lagi-lagi pemahaman yang keliru… Hehehe. Asuransi apapun tidak ada yang gratis, khusus untuk unit link meskipun anda tidak setor premi lagi tapi anda tetap bayar yang diambil atau dipotong secara paksa dari hasil investasi anda. Padahal untuk teman saya ini dengan premi yang sama sebenarnya dia bisa mendapatkan uang pertanggungan 500 juta loh kalau saja dia menutup polis lama dan mengambil yang baru.

Banyak underinsured juga untuk asuransi penyakit kritis, sudah beli produk lama underinsured lagi. Hehehe. Istilahnya udah bayar mahal salah beli produk dan produk recehan lagi yang didapatkan. Memang gak ada patokan yang jelas untuk menentukan besaran uang pertanggungan asuransi penyakit kritis ini, tapi bicara minimal saja menurut saya untuk mikir dalam jangka waktu 5 tahun ke depan dengan mempertimbangkan faktor inflasi maka dibutuhkan uang pertanggungan penyakit kritis minimal 300 juta.

Ayo coba cek polis anda berapa uang pertanggungan jiwa dan penyakit kritis yang akan didapatkan ? Kalau salah atau underinsured maka stop buang uang untuk asuransi yang seperti ini. Segera rapikan supaya proteksi asuransi anda betul betul powerful. Ingat asuransi itu adalah asuransi dan jangan menjadikan asuransi sebagai sarana untuk investasi untuk mendapatkan nilai tunai dengan mengorbankan unsur proteksinya.

Ketiga, salah menentukan pihak tertanggung

Pihak tertanggung ini adalah orang yang dijaminkan dalam polis sedangkan pemegang polis adalah pihak yang mengajukan kontrak asuransi dengan pihak asuransi. Atau bahasa paling gampang tertanggung itu adalah orang yang dilindungi dan pemegang polis itu yang bayarin premi polis tiap bulannya. Misalkan seorang istri Mrs X diasuransikan sebagai tertanggung dan Mr Y sang suami sebagai pemegang polis. Jadi kalau Mrs X ini sakit atau meninggal dunia maka pihak asuransi akan membayarkan klaim kepada pihak yang ditunjuk dalam polis sebagai penerima manfaat. Kalau yang sakit adalah Mr Y ya gak ada hubungannya dengan asuransi Mrs X (kecuali dibelikan manfaat tambahan yang namanya payor atau waiver).

Masalah pihak tertanggung ini sangat sering menjadi masalah ketika si agen menawarkan produk yang disebut dengan asuransi pendidikan.  

"Banyak sekali saya jumpai agen membuatkan asuransi pendidikan kepada orang tua dimana anaknya dijadikan sebagai tertanggung dan orang tua sebagai pemegang polis. Maka diberikanlah asuransi unit link dengan tertanggung anak dengan dengan jumlah uang pertanggungan tertentu misalkan puluhan atau ratusan juta kemudian diberikan manfaat tambahan kalau orang tua sakit kritis atau meninggal dunia maka anak akan dibebaskan dari pembayaran premi. Bagi saya dan banyak perencana keuangan profesional meyakini ini praktek yang salah sasaran."

Kalau seperti ini lagi-lagi asuransi dipandang sebagai investasi yang utama dan bukan lagi proteksi. Harusnya gimana yang benar kalau mau membeli asuransi pendidikan ? Belilah asuransi dengan tertanggung orang tua dengan besar uang pertanggungan sebesar biaya kuliah yang diperlukan anak nanti. Misalkan seorang anak ingin dikuliahkan di 15 tahun mendatang dengan total kebutuhan biaya pendidikan di 15 tahun mendatang sebesar 750 juta maka belilah asuransi jiwa untuk orang tuanya sebagai tertanggung sebesar 750 juta dan berinvestasilah untuk mendapatkan uang 750 juta itu mulai dari sekarang di instrumen investasi seperti reksadana atau saham.

Jadi kalau orang tua tetap hidup dalam 15 tahun mendatang si anak akan kuliah dari hasil investasi si orang tua dan kalaupun si orang tua meninggal dunia sebelum 15 tahun ke depan maka anak akan mendaptkan 750 juta pada saat orang tuanya meninggal yang dapat dia gunakan untuk kuliah di 15 tahun mendatang.

Kasus seperti ini saya pernah jumpai dengan seorang ibu yang membelikan unit link sebesar 500 ribu per bulan dengan tertanggung si anak sebesar 100 juta plus ditambah dengan manfaat tambahan lain seperti payor atau waiver. Ketika saya tanya apa tujuannya si ibu membeli produk ini ? Jawabannya adalah untuk investasi. Tapi akhirnya si Ibu sadar kalau dia salah membeli produk dan kemudian mengalihkan 500 ribu per bulan tersebut bukan untuk membeli produk unit link tapi dibelikan produk investasi reksadana.

Bagaimana dengan anda punya asuransi dengan tertanggung si anak ? Kalau ya coba cek lagi benar gak tujuannya ? Jangan sampai anda membayar mahal untuk anak anda tapi salah membelikan produk. Stop buang uang untuk asuransi kalau bukan produk asuransi yang anda perlukan.

Keempat, kesalahan lainnya yang umum terjadi

Kesalahan lainnya yang cukup banyak dijumpai adalah masalah penerima manfaat atau bahasa umumnya adalah ahli waris. Banyak yang membuatkan ahli waris kepada anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun. Ini bisa saja bukan tidak bisa tapi kalau sampai terjadi si anak menerima manfaat ini tidak bisa langsung tetapi harus melalui proses pengadilan dulu yang artinya akan ada keribetan tambahan dan biaya tambahan juga untuk proses pengalihan hak kepada anak di bawah umur ini.

Kesalahan lainnya banyak sekali saya perhatikan nasabah diberikan manfaat yang namanya payor atau waiver. Payor atau waiver ini sangat banyak dan saya pernah menjumpai nasabah yang diberikan 6 jenis payor atau waiver kepada si nasabah padahal banyak payor atau waiver yang gak penting tapi diberikan. Ingat semakin banyak manfaat artinya premi akan semakin mahal. Contoh seorang suami (tulang punggung finansial keluarga) membeli asuransi unit link dengan uang pertanggungan 1 miliar dan ditambahkan payor kalau istri (ibu rumah tangga) sakit kritis maka premi sang suami akan dibebaskan dan dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Ini bukan tidak boleh tapi tidak penting dan tidak relevan karena kalau istri sakit si suami masih punya income koq buat bayar asuransi. Ini hanya akan membuang uang saja untuk sebuah manfaat yang gak penting banget. So stop buang uang untuk asuransi kalau ini juga terjadi pada anda.

Beda kasusnya kalau yang beli asuransi penyakit kritis si istri (ibu rumah tangga) dan yang bayar premi si suami sebagai pemberi nafkah. Kalau dalam situasi ini bisa diizinkan kalau polis si istri ditambahkan payor atau waiver jadi kalau suami sakit kritis maka premi istri akan dibebaskan dan dibayarkan perusahaan asuransi. Masuk akal khan ? karena kalau suami sakit apalagi meninggal dunia maka si istri akan kehilangan income termasuk untuk membayar premi asuransinya.
Tapi ingat payor atau waiver ini prioritas paling akhir, tetaplah fokus pada besaran uang pertanggungan jiwa ataupun penyakit kritis yang anda perlukan dulu baru mempertimbangkan perlu tidaknya payor atau waiver ini.

Kesalahan lainnya yang bisa berakibat fatal adalah polis tidak tahu ada dimana dan anggota keluarga juga tidak tahu kalau anda memiliki asuransi. Ingat ya kalau anda sudah meninggal maka anda tidak bisa lagi menyampaikan kepada pasangan anda kalau anda punya polis asuransi. Polis yang terlambat dalam proses klaimnya bisa hangus loh, jadi sayang banget khan kalau sudah bayar premi bertahun-tahun tapi klaim ditolak karena terlambat pengajuannya. Beda dengan utang dimana kalau anda meninggal maka pasangan akan terus ditagih oleh si pemberi utang. Hehehe. Jadi pastikan pasangan tahu anda memiliki polis asuransi apa saja dan dimana polis itu disimpan. Stop buang uang untuk asuransi kalau uang pertanggungannya tidak mau diklaim. Hehehe.

Ayo waktunya cek polis anda sekarang apalagi kalau usianya sudah lebih dari 5 tahun maka sudah dapat dipastikan 80-90% manfaat asuransi yang anda dapatkan sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman dan gaya hidup anda. Kami dapat memfasilitasi anda untuk melakukan check up polis dengan cara yang sangat gampang yaitu kirimkan foto manfaat asuransi yang tertera di polis kemudian kirim via WA ke 085.101.847.661, nanti saya akan memberikan masukan dan apa yang harusnya anda lakukan.

Stop buang uang untuk asuransi dengan manfaat yang tidak tepat.
Salam cerdas asuransi,

Konsultasi Hub. Consultan Financial Planner
Email: y_o2k@yahoo.com
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987

Kontributor:
Andreas Hartono, CFP.



Siapa yang mau memberikan warisan untuk istri dan anak ? Apapun pekerjaan anda dan seberapa besar penghasilan anda. Berapakah nilai yang anda berani kasih untuk warisan untuk keluarga anda ?

Dengan menabung cuman Rp.500.000 / bulan dengan masa bayar 10 tahun, anda sudah mempunyai surat wasiat untuk istri dan anak-anak anda sebesar 1 Milyar Rupiah... Coba tengok ilustrasi dibawah ini:
Warisan 1 Millyar
Mari kita baca proposal diatas dan manfaat apa yang didapat dengan premi 500 ribu
1.  Jika meninggal < 70 thn mendapat santunan 660 juta + 340 juta = 1 Milyar plus + tabungan investasi
2. Jika meninggal diatas 70 thn mendapat santunan 340 juta + tabungan investasi
3. Jika terkena sakit kritis atau kecelakaan cacat tetap / TPD, bebas bayar premi + santunana 6 juta / thn

Mungkin anda pernah baca atau tawaran premi 350 ribu sudah dapat 1 Milyar.... 
Sebagai orang yang awam tentang asuransi pasti tertarik, dan saya sendiri sebenarnya juga bisa membuat ilustrasi 300 ribu dapat manfaat 1 Millyar. Disnilah menariknya asuransi masing-masing agen punya pemikiran yang berbeda. Untuk mendapatkan UP atau manfaat 1 Milyar nilai premi bulan bisa diperkecil menjadi 350 ribu atau 300 ribu dengan memperpanjang masa bayar dari 10 thn menjadi 20 thn atau selamnya. Mudahkan...

Saya pernah ditanya teman saya yang punya asuransi sudah berumur 10 thn. "katanya setelah 10 tahun sudah bisa dipanen ? tapi koq justru disuruh top up agar polis tidak hangus". Beginilah akibatnya jika beli asuransi tapi tidak paham asuransi ditambah si agen tidak menjelaskan secara detil. Mohon diingat, cuti premi / masa bayar bukan berarti pembayaran premi bulanan berhenti. Tapi nilai premi yang seharusnya dibayar dipotongkan dari nilai tabungan investasi anda sendiri. Jika pertumbuhan investasi bagus (18%) polis selamat, tapi jika pertumbuhan investasi rendah (5%) dan dana investasi tidak mencukupi polis akan berakhir.

Wah, rugi donk ikut asuransi bisa-bisa uang saya hangus...! Tidak juga, coba kita hitung lagi..
Premi 500 ribu
Rencana bayar 10 thn
Berarti modal yang anda keluarkan 500.000 x 12 x 10 = 60.000.000

Jika terjadi musibah seperti berikut
1. Umur 65 tahun meninggal, pihak keluarga mendapat santunan senilai
660 juta + 340 juta = 1 Milyar  + 2,096 = 3.096 Milyar (fantastis bukan......!)
2. Umut 75 tahun meninggal, pihak keluarga mendapat santunan senilai
340 juta  + 10.366 Millyar = 10.706 Milyar

Nilai diatas dengan asumsi pertumbuhan investasi 18%, bagaimana jika pertumbuhan investasi rendah berarti anda harus top up. Mari kita bandingkan tabel invstasi dengan :
Premi 500 ribu / bln
Masa Bayar = 10 Thn
Asuransi Dasar 340 juta
Rider :
Term Life : 660 Juta
Payor : 6 Juta

Warisan 1 M

Jika Rider payor dihapus hasilnya akan berbeda


Bisa dipastikan pertumbuhan kinerja Allian semakin melejit semenjak januari 2014 peralihan agency system menjadi business system. Jika masih ragu silhkan cek pertumbuhan investasi Allianz disini.

 Takut Allianz bangkrut, nasabah asuransi Allianz sudah dilindungi OJK dengan tingkat RBC 499% yang artinya jika 100% nasabah mengajukan klaim. Allianz masih mempunyai 4 x total klaim. Cek RBC Allianz disini.




Jika anda tertarik / konsultasi
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987



Pada umumnya produk investasi memiliki pertubuhan antara 8-30%. Misalkan deposito sekitar 8%, obligasi sekitar 10%, logam mulia sekitar 12%, reksadana campuran sekitar 15%, properti sekitar 20%, reksadana saham sekitar 25% dan saham sekitar 30%. Apakah ada investasi yang bisa menghasilkan pertumbuhan diatas ratusan, jutaan, miliaran bahkan triliunan persen ? Ayo tebak kira-kira produk apa yang mempunyai  pertumbuhan investasi tertinggi di dunia ?

Ehm.. pasti anda penasaran ? Jawabannya hanya ada dua yaitu investasi pengetahuan dan tapro. Yang belum tahu apa itu tapro. Banyak orang yang investasi pengetahuan dengan ikut training dengan modal ratusan ribu kemudian dapat inspirasi lalu memulai bisnis dengan omzet puluhan atau bahkan ratusan juta per bulan.

Lalu ternyata tapro juga merupakan salah satu produk dengan pertumbuhan yang sangat fantastis. Kalau gak percaya ? Mari kita hitung ya.

Misal Mr. X usia 30 tahun ambil tapro dengan uang pertanggungan 1 miliar dan premi 600 ribu per bulan dengan masa bayar selama 10 tahun.

Bila Mr. X ternyata bulan depan mengalami sakit dan meninggal dunia maka premi yang baru dibayarkan hanya 450 ribu dan keluarga mendapatkan warisan sebesar 1 miliar artinya dalam 1 bulan Mr. X mendapatkan return sebesar 1,5 kali 10 pangkat 38 persen (1,5E+38). Ayo ada yang bisa bantu saya berapa triliun returnya ? hehehe

Bila Mr. X meninggal 1 tahun kemudian artinya dia baru membayar premi 5,4 juta dan keluarganya mendapatkan 1 miliar artinya dalam 1 tahun terjadi pertumbuhan sebesar 18.419%

Bila Mr. X meninggal dunia 10 tahun kemudian (usia 40 tahun) artinya dia sudah membayar 54 juta dan keluarganya mendapatkan 1 miliar artinya dalam 10 tahun terjadi pertumbuhan sebesar 34% per tahun.

Bila Mr. X meninggal dunia 20 tahun kemudian (usia 50 tahun) artinya dia sudah membayar 54 juta dan keluarganya mendapatkan 1 miliar artinya dalam 20 tahun terjadi pertumbuhan sebesar 16% per tahun.

Bila Mr. X meninggal dunia 30 tahun kemudian (usia 60 tahun) artinya dia sudah membayar 54 juta dan keluarganya mendapatkan 1 miliar artinya dalam 30 tahun terjadi pertumbuhan sebesar 10% per tahun.

Bila Mr. X meninggal dunia 40 tahun kemudian (usia 70 tahun) artinya dia sudah membayar 54 juta dan keluarganya mendapatkan 1 miliar artinya dalam 40 tahun terjadi pertumbuhan sebesar 8% per tahun.

Nih tabelnya :
Pertumbuhan Investasi Tertinggi di Dunia
Sekarang sudah tahu khan produk investasi dengan pertumbuhan tertinggi di dunia ? Ya produknya adalah asuransi jiwa, dengan asuransi anda mendapatkan pertumbuhan mulai dari setara deposito 8% hingga 1,5 kali 10 pangkat 38 %.

Ayo apakah anda sudah memiliki produk investasi dengan pertumbuhan tertinggi di dunia ini ? Segera miliki tapro Allianz yang benar bersama kami. Silahkan isi data anda anda disini untuk memperoleh proposal perencanaan masa depan anda.


sumber:
Andreas Hartono, CFP.
www.asuransi365.com

Asuransi tradisional adalah jenis asuransi murni sesuai dengan prinsip asuransi yaitu memindahkan risiko dimana kita membayar premi untuk mendapatkan perlindungan dalam kurun waktu tertentu. Asuransi tradisional ini tidak memiliki nilai tunai dan premi yang ditawarkan biasanya dapat lebih murah dibandingkan dengan asuransi unit link.
Belajar Asuransi Unit Link

Berikut ini adalah pertanyaan dasar tentang asuransi unit link yang wajib anda ketahui sebelum membeli asuransi..

David: Asuransi unit link khan ada banyak manfaat pak di dalamnya seperti asuransi kesehatan, penyakit kritis, kecelakaan, dll nya ?

Benar dan yang harus dipahami terlebih dahulu adalah unit link ini produk dasarnya adalah asuransi jiwa dimana manfaat lainnya yang anda sebutkan tadi adalah asuransi tambahan atau dikenal dengan istilah rider.

Ini sedikit pencerahan kepada anda sebuah ilustrasi tentang asuransi jiwa tradisional (term life) dengan asuransi unit link.

Term life dulu ya karena lebih simple. Hehehe. Bahasa Indonesianya adalah asuransi jiwa berjangka artinya hanya melindungi jiwa seseorang dalam jangka waktu tertentu saja. Ciri khas term life adalah preminya tetap selama jangka waktu tertentu tersebut. Asuransi term life ini sangat mirip dengan asuransi mobil yang anda miliki pada saat ini. Asuransi term life biasanya akan melindungi nasabah dalam jangka waktu 1, 5, 10, 15 atau 20 tahun.

Misalkan Mr. X mengambil term life 10 tahun maka premi yang dibayarkan selama 10 tahun nilainya tetap dan akan melindungi jiwa Mr. X selama 10 tahun. Nah kalau sudah selesai 10 tahun dan Mr. X tidak meninggal dunia bagaimana ? Ya selesai perlindungan dan semua uang premi yang dibayarkan hangus atau hilang tetapi kalau Mr. X masih memerlukan asuransi lebih lanjut bisa perpanjang untuk 10 tahun berikutnya dengan premi baru yang biasanya jauh lebih tinggi dari premi 10 tahun pertama.

Unit link, nah kalau ini adalah produk campuran antara asuransi dengan investasi jadi harusnya lebih kompleks dari term life. Kalau term life melindungi dengan jangka waktu tertentu saja maka asuransi di unit link melindungi sampai usia 100 tahun alias seumur hidup. Di sinilah letak kelemahan paling mendasar dari unit link karena rata-rata untuk usia di atas 70 sudah tidak memerlukan asuransi jiwa lagi bukan ? Akibatnya anda akan membayar premi lebih tinggi untuk manfaat yang sebenarnya tidak anda perlukan.

Tapi tenang di beberapa asuransi unit link ternyata mempunyai rider atau asuransi tambahan yang dapat membatasi waktu perlindungan hingga 55, 60 atau 70 tahun saja. Nah kalau rider ini diambil maka asuransi unit link ini sudah menjadi mirip dengan term life dan tentunya menjadi lebih kompetitif bahkan bisa lebih baik dibandingkan dengan term life.

Ratih: Wah jadi makin menarik nih perhelatan di dunia asuransi. Hehehe

Term life itu kalau dalam memasak ibarat masak air tinggal letakkan airnya di panci dan panaskan… selesai, sedangkan asuransi unit link ibarat masak capcai yang ada demikian banyak sayuran dan bumbu yang harus diracik. Nah di sini letak keahlian sang koki menentukan kualitas capcai-nya. Kalau dalam asuransi unit link keahlian sang agen akan sangat menentukan hasil ramuannya. Agen biasa dengan agen yang memiliki latar belakang ilmu perencanaan keuangan akan sangat jauh berbeda hasil racikannya apalagi kalau si agen hanya mengejar komisi semata akan semakin memperparah hasil racikannya loh.

Heru: Tapi jujur saya lebih sering mendengar asuransi unit link loh dibandingkan dengan term life ini !

Anda tahu mengapa asuransi unit link sangat booming di Indonesia ? Karena orang Indonesia itu paling benci ketika mendengar uangnya hangus. Makanya asuransi unit link ini menggabungkan antara asuransi dengan investasi yang sering dijual agen dengan istilah uang tidak hangus.

Bagaimana dengan konsep investasi di asuransi unit link ? Tidak pernah disebut reksadana oleh perusahaan asuransi tetapi kalau dilihat kasat mata ternyata sama persis antara pengelolaan investasi unit link dengan reksadana. Jujur saja di mana bedanya saya sendiri gak tahu. Hehehe. Pada kenyataannya apakah benar premi tidak hangus atau hangusnya aja yang dibuat jadi lebih lama ?

Mari kita bahas…
Dalam asuransi unit link ada istilah Cost of Insurance (COI) yang menunjukkan itulah biaya sesungguhnya untuk mendapatkan nilai pertanggungan yang anda inginkan. Misalkan di asuransi unit link untuk usia 39 dengan uang pertanggungan jiwa 1M tertera di ilustrasi COI-nya sekitar 200 ribuan. Nilai inilah yang seharusnya anda bayar dan supaya premi tidak hangus dan mampu melindungi anda sampai usia 70 tahun maka premi yang harus anda bayarkan setiap bulan menjadi 650 ribu. Sebenarnya selisih 450 ribu inilah yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi untuk sanggup membayar premi anda hingga usia anda 70 tahun setelah anda stop bayar premi di tahun ke-10. Jadi tahu khan sekarang kenapa dibilang asuransi unit link preminya tidak hangus atau tidak akan pernah hangus. Hehehe.

Simon : Padahal banyak loh agen asuransi yang bilang asuransi unit link itu hanya perlu bayar 10 tahun dan sesudah itu tidak perlu bayar lagi hingga usia 100 tahun.

Ya itulah kesalahan yang paling sering terjadi di dunia asuransi unit link. Asuransi unit link itu preminya akan bayar seumur hidup hanya cara bayarnya yang berbeda dimana di 5 atau 10 tahun pertama anda bayarkan dengan menyetorkan uang secara langsung ke perusahaan asuransi dan setelah itu anda seolah-olah tidak bayar lagi padahal tetap bayar dengan cara memotong dana hasil investasi anda.

David : Koq itu contoh asuransi unit link di atas murah pak hanya 650 ribu bisa dapat 1M, itu usia saya loh 39 tahun soalnya. Kayaknya saya bayar hampir 1 juta tapi gak sampai tuh uang pertanggungan 1M ?

Coba David cek lagi racikannya benar apa tidak. Biasanya anda akan diberikan banyak manfaat yang belum tentu anda perlukan. Saya memberikan ilustrasi 650 ribu itu untuk perlindungan sampai 70 tahun saja loh bukan 100 tahun dengan memanfaatkan rider term life yang ada di asuransi unit link. Kalau mau yang asli hingga usia 100 tahun preminya perlu 1,1 juta per bulan. Beda jauh khan…

David : Iya nih kayaknya perlu dicek ulang nih supaya manfaatnya benar !

Ya anda semua perlu cek polis asuransi unit link anda karena survei mengatakan 9 dari 10 pemilik asuransi salah dalam membeli asuransi khusunya unit link. Kesalahan terbesar dalam menentukan uang pertanggungan dan banyak manfaat yang sebenarnya tidak perlu tapi dibeli oleh nasabah.

David : Kalau biaya akuisisi itu apa lagi pak ?

Sebelum bicara biaya akuisi kita bahas dulu tentang premi dalam asuransi unit link ya. Di asuransi unit link umumnya premi dibagi menjadi 2 yaitu premi berkala dan top up berkala. Kedua premi inilah yang dibayar nasabah setiap bulan atau setiap tahunnya.

Premi berkala ini mirip dengan istilah premi pada umumnya yang digunakan untuk membayar biaya asuransi. Premi ini oleh perusahaan asuransi unit link sebagian diambil dan digunakan untuk keperluan biaya asuransi yang nanti dikenal dengan istilah biaya akuisisi dan sebagian lagi diinvestasikan. Premi berkala ini secara bertahap akan digunakan juga untuk kebutuhan investasi nasabah. Berapa komposisinya akan kita bahas dalam topik biaya akuisisi.

Top up berkala merupakan bagian dari premi yang digunakan untuk investasi seperti halnya seseorang berinvestasi di reksadana secara langsung. Untuk apa top up berkala ini ? Karena ini sifatnya investasi maka bisa digunakan untuk banyak hal antara lain untuk membayar biaya asuransi setelah seseorang berhenti membayar premi secara langsung atau kebutuhan lainnya seperti pendidikan anak ataupun pensiun.

David : Oh ternyata ini yang disebut agen asuransi unit link yang bisa digunakan untuk pendidikan anak ?

Persis meskipun hasil investasi ini tidak hanya dari top up berkala saja karena ada juga hasil dari premi berkala loh. Saya pribadi tidak menyarankan investasi dana pendidikan anak melalui instrumen unit link. Mengapa ? Karena investasi di unit link ini sudah dicampur adukkan dengan asuransi sehingga sangat sulit untuk mengetahui berapa hasil investasi yang dapat digunakan. Ingat hasil investasi ini digunakan juga untuk membayar biaya asuransi anda nanti, jadi berapa yang bisa anda ambil untuk tetap mempertahankan asuransi anda aktif menjadi hal yang rumit untuk dihitung. Selain itu juga adanya pemotongan biaya membuat investasi di unit link semakin kurang kompetitif dibandingkan dengan reksadana.

Kemudian ingat bahwa unit link ini dijual oleh perusahaan asuransi loh sebenarnya bukan perusahaan investasi. Tidak percaya ? Coba baca nama perusahaan asuransi unit link besar di Indonesia, khan hampir semua ada kata “life” yang menunjukkan kalau mereka ini dasarnya adalah perusahaan asuransi dan bukan perusahaan investasi. Untuk investasi saran saya pakai saja reksadana secara langsung daripada menggunakan unit link ini.

Oke sekarang tentang biaya akuisisi ya seperti pertanyaan David di awal.
Biaya akuisisi ini adalah biaya yang dipotong atau digunakan dari premi berkala (bukan top up berkala) untuk membiayai asuransi kita. Atau paling gampang biaya akuisisi itu sama dengan uang jasa yang kita bayarkan kepada perusahaan asuransi unit link untuk membayar dan mengelola asuransi dan investasi kita. Umumnya asuransi unit link itu mempunyai waktu masa bayar premi secara langsung selama 10 tahun, berikut adalah biaya akuisisi dari salah satu perusahaan asuransi unit link di Indonesia.

Tahun ke-1 : Biaya akuisisi 100%, artinya di tahun pertama ini seluruh premi berkala (bukan top up berkala) anda digunakan untuk membayar biaya kebutuhan asuransi atau tidak ada dana yang digunakan untuk diinvestasikan.

Tahun ke-2 : Biaya akuisisi 60%, artinya di tahun kedua ini 60% premi berkala (bukan top up berkala) anda digunakan untuk membayar biaya kebutuhan asuransi dan 40% diinvestasikan di dalam portofolio investasi yang sudah anda tentukan apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran ata saham.

Tahun ke-3 sd ke-5 : Biaya akuisisi 15%, artinya di tahun kedua sampai dengan tahun kelima ini 15% premi berkala (bukan top up berkala) anda digunakan untuk membayar biaya kebutuhan asuransi dan 85% diinvestasikan di dalam portofolio investasi yang sudah anda tentukan apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran ata saham.

Tahun ke-6 sd ke-10 : Biaya akuisisi 0%, artinya di tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh ini 100% atau seluruh premi berkala (bukan top up berkala) anda diinvestasikan di dalam portofolio investasi yang sudah anda tentukan apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran ata saham.
Nah kalau dilihat dari hitungan di atas maka jangan berharap ada investasi yang cukup besar yang bisa diambil ya di 5 tahun pertama. Bahkan kadang banyak nasabah tidak sadar atau tidak tahu tentang hal ini yang akhirnya kecewa dan menutup asuransi unit link yang dimiliki.

David : Oh itu yang dimaksud biaya akuisisi. Tadi disebutkan biaya akuisisi diambil dari premi berkala lalu bagaimana dengan top up berkala apakah ada biaya akuisisi juga ?

Tidak ada biaya akuisisi tetapi ada potongan biaya administrasi yang besarnya di kisaran 0-5% dari top up berkala yang disetorkan setiap bulannya.

David : Kalau gitu premi berkala dibuat kecil saja pak dan perbesar top up berkalanya supaya potongannya kecil.

Logikanya begitu tetapi pada prakteknya tidak bisa karena perusahaan asuransi unit link ini hidup dari biaya akuisisi sehingga secara sistem sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak merugikan perusahaan asuransi.

Kemudian untuk diketahui biasanya komisi untuk agen dari top up berkala jauh lebih kecil dibandingkan dengan premi berkala. Rata-rata komisi untuk premi berkala sekitar 20-30% sedangkan top up berkala hanya sekitar 3-5% saja.

Jadi anda tahu khan kenapa asuransi unit link menjadi agak rusak citranya ? Hehehe. Salah satunya karena faktor agen yang mencari keuntungan sebesar-besarnya dimana secara tidak langsung akan merugikan nasabah.

David : Jadi asuransi unit link bagus tidak untuk kita ambil karena banyaknya biaya dan kerumitan yang ada tersebut?

Tunggu dulu, masih ingat dengan istilah capcai ? Jadi capcainya enak atau tidak sangat tergantung kokinya, demikian juga dengan asuransi unit link tergantung bagaimana si agen meramunya. Saya sendiri merekomendasikan asuransi unit link ini untuk kebutuhan asuransi jangka panjang di atas 10 tahun. Saya sudah menghitungnya untuk jangka panjang asuransi unit link ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan asuransi tradisional atau term life. Sekarang tujuan anda punya asuransi jiwa untuk tujuan jangka pendek atau jangka panjang ?

Henny : Ya harusnya jangka panjang dong pak karena anak-anak masih kecil nih…

Satu lagi kelebihan asuransi unit link ini ada pada asuransi tambahannya atau dikenal dengan istilah rider. Saat ini untuk asuransi penyakit kritis yang bagus masih sangat jarang ditemukan yang berjenis tradisional tetapi rata-rata kita akan temukan di dalam asuransi unit link.

Susan : Jadi kalau mau membeli asuransi unit link apa yang harus kita perhatikan supaya hasilnya maksimal ?

Pertama pastikan dulu perusahaannya kemudian kedua biaya-biaya yang harus kita keluarkan dan ketiga yang juga paling penting adalah kualitas agennya. Karena asuransi unit link itu rumit sekali maka kepiawaian agen akan sangat menentukan hasil atau manfaat yang didapatkan oleh nasabah.

Perlu diingat juga bahwa asuransi itu hanyalah bagian kecil dari banyak aspek dalam perencanaan keuangan keluarga jadi pastikan agen anda mengerti tentang dunia perencanaan keuangan secara keseluruhan sehingga mampu memberikan suatu produk dengan pendekatan holistik yang akan memberikan manfaat maksimal untuk anda.

"Ingat selalu baca proposal yang ditawarkan oleh agen secara detil terutama tanda *) jangan terpancing dengan nilai UP yang  fantastis dan banyaknya rider karena akan berpengaruh pada jumlah biaya yang harus anda bayar. (COI)

Konsultasi Hub. Consultan Financial Planner
Email: y_o2k@yahoo.com
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987


Sumber: 
Andreas Hartono, CFP

Dewi fortuna sepertinya tengah menyelimuti PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Tengok saja, di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan harga minyak dunia, hasil investasinya masih bisa mekar hingga 766%, yaitu dari Rp 353,6 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 3,064 triliun di akhir 2014.

Pertumbuhan hasil investasi tersebut bukan karena faktor keberuntungan semata. Melainkan juga, karena strategi investasi yang ciamik. "Kami membedakan empat portofolio investasi yang ada, antara lain tradisional, unitlink dan asuransi kumpulan," tutur Alan T Darmawan, Direktur Investasi Allianz Life Indonesia, Rabu (29/4).

Secara keseluruhan, sambung dia, sebanyak 30% dana kelolaannya ditempatkan di keranjang deposito, 34% di saham, 27% di reksadana dan 8% di surat berharga. Seperti diketahui, tahun lalu, keranjang deposito memberikan hasil yang cukup menggiurkan, seiring dengan kenaikan suku bunga acuan.

Untuk dana kelolaan dari produk-produk asuransi yang bersifat tradisional, Allianz Life sendiri banyak memarkirkan dananya di keranjang deposito. Yakni, mencapai 42%. Diikuti oleh saham 3%, reksadana 38% dan surat berharga 17%.

Sementara, untuk dana kelolaan asuransi jiwa berbasis investasi alias unitlink, Alan melanjutkan, kebanyakan dana masih ditaruh di instrumen investasi saham, yaitu sebanyak 66%. Diikuti oleh reksadana 16%, deposito 15%, dan surat berharga 3%.

"Adapun, dana kelolaan Allianz Life mengalami peningkatan hingga 22,9%, yaitu dari Rp 19,978 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar Rp 24,560 triliun," ujar Joachim Wessling, Country Manager sekaligus Direktur Utama Allianz Life Indonesia.

Karena kinerja kinclongnya tersebut, Allianz Life mengantongi laba bersih sebesar Rp 843 miliar di sepanjang tahun lalu. Realisasi ini bertumbuh 62,4% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 519 miliar.

Investasi Allianz

Allianz Indonesia raup premi Rp 10,84 triliun


Pendapatan premi bruto Allianz Indonesia, gabungan PT Asuransi Allianz Life Indonesia dengan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, tembus hingga Rp 10,84 triliun di sepanjang tahun lalu. Pencapaian ini meningkat 19,6% kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 9,07 triliun.

Kontribusi premi dari bisnis asuransi jiwa masih mendominasi. Yaitu, sebanyak Rp 9,7 triliun atau naik 15,2% hingga akhir tahun lalu. Sementara, kontribusi premi dari bisnis asuransi umum masih sebesar Rp 1,14 triliun atau melesat 77% ketimbang tahun sebelumnya.

"Tahun 2014 lalu merupakan tahun penuh tantangan bagi kami. Namun, dengan berbekal strategi usaha yang bertumpu pada kekuatan kanal multi-distribusi dan penguatan sisi operasional, kami berhasil melaluinya dengan sangat baik," ujar Joachim Wessling, Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Rabu (29/4).

Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan aset gabungannya (tidak termasuk unit usaha syariah), yakni sebanyak 25% dari Rp 23 triliun pada akhir tahun 2013 silam menjadi Rp 28,7 triliun per 31 Desember 2014.

Sumber: kontan.co.id

MLM dan Asuransi
Harus diakui bahwa sistem MLM terbukti telah banyak sekali mencetak orang-orang kaya baru dalam waktu singkat. Sekadar menyebut merek, dari CNI, Amway, Tianshi, K-Link, Oriflame, Melia, Herbalife, dan lain-lain, semuanya ada orang-orang kayanya.

Tapi ada beberapa faktor yang membuat saya belum akan bergabung dengan bisnis MLM, setidaknya dalam waktu dekat.

  1. Bisnis MLM biasanya tergantung musim. Tahun ini MLM A yang ramai, tahun depan MLM B, tahun berikutnya MLM C, dan seterusnya. Dulu di kampus saya, aneka bisnis MLM muncul silih berganti di kalangan mahasiswa. Saya sendiri sempat mengikuti beberapa di antaranya, tapi tidak terlalu serius sehingga tidak ada yang berhasil.
  2. Produk sebuah perusahaan MLM mungkin sangat bagus, tapi dengan mudah akan selalu ada kompetitor yang membuat produk sama bagusnya atau bahkan lebih bagus. Perlu dicatat, kompetitor produk MLM bukan hanya sesama perusahaan MLM, tapi juga produk non-MLM, yang pada umumnya memberikan harga lebih murah.
  3. Sistem sebuah perusahaan MLM mungkin sangat oke, tapi dengan mudah akan muncul kompetitor dengan sistem yang sama okenya atau bahkan lebih oke. Faktor nomor 3 ini menimbulkan munculnya istilah “kutu loncat” dalam bisnis MLM.
  4. Adanya keraguan mengenai kekuatan perusahaan. Perusahaan MLM umumnya masih baru, belum terbukti eksis dalam jangka panjang. Banyak perusahaan MLM yang dulu ramai, sekarang tidak terdengar lagi kabarnya. Kalaupun kantornya masih berdiri, anggota-anggota barunya sudah tidak ada. Tampaknya mereka hidup hanya dengan menggantungkan penjualan pribadi dari anggota-anggota lama.
    Saya sendiri sudah punya bisnis yang luar biasa, yaitu bisnis asuransi di Allianz. Dibandingkan bisnis MLM, bisnis asuransi memiliki beberapa kelebihan yang menutupi kekurangan yang saya sebutkan di atas.
  1. Bisnis asuransi tidak tergantung musim. Sampai kapan pun orang akan butuh asuransi.
  2. Produk asuransi akan tetap laku dijual walaupun ada perusahaan kompetitor punya produk lebih bagus. Hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain ketidakseimbangan informasi dan tidak mudahnya sebuah produk asuransi dibandingkan dengan produk dari kompetitor. Setiap perusahaan asuransi punya produk unggulan dengan nilai lebih yang biasanya tidak terdapat pada kompetitor. Dan jika sebuah produk dirasa kurang prospektif untuk dijual, perusahaan asuransi bisa membuat produk baru yang lebih baik.
  3. Keberhasilan dalam bisnis asuransi tidak terlalu bergantung pada sistem bisnisnya. Orang bisa sukses dan sejahtera hanya dengan berjualan produk. Tapi memang, jika mengikuti sistem, kesuksesan yang diraih akan jauh lebih besar. Dan dalam hal ini, bisnis asuransi memiliki sistem yang bagus, kuat, dan seandainya dirasakan ada kekurangan, sistem tersebut dengan mudah bisa diubah menjadi lebih baik. Sistem di perusahaan saya sendiri, Allianz, telah beberapa kali mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga kini menjadi lebih simpel dan mudah dicapai, namun dengan kompensasi yang lebih menguntungkan dan berjangka panjang.
  4. Kekuatan perusahaan asuransi tidak perlu diragukan lagi, khususnya yang sudah berdiri lama dan berskala global. Banyak perusahaan asuransi masuk dalam kategori Top Forbes 2000 atau bahkan Fortune 500. Allianz sendiri termasuk yang terbesar di kategori perusahaan asuransi.
Kesimpulannya, bisnis asuransi memiliki fondasi yang jauh lebih kuat dibanding bisnis MLM mana pun, baik dari segi kebutuhan masyarakat, produk, sistem, maupun perusahaan. Jika ingin kaya dalam waktu singkat, MLM boleh jadi pilihan. Tapi jika ingin kaya dalam waktu cepat sekaligus makin kaya dalam jangka panjang, bisnis asuransi lebih layak jadi pilihan.

Selain itu ada beberapa hal lain yang membuat saya merasa nyaman dengan bisnis asuransi.

  1. Produk asuransi bersifat intangible, tidak terindera. Dengan demikian, saya tidak direpotkan dengan urusan menyimpan atau membawa barang.
  2. Stok produk asuransi selalu tersedia, berapa banyak pun permintaannya.
  3. Di mana pun dan kapan pun, saya bisa menawarkan jualan saya.
  4. Bisnis asuransi bisa dijalankan secara sendiri (hanya berjualan saja), bisa juga dengan membentuk tim. Dari komisi penjualan saja pun, orang bisa hidup secara cukup sejahtera.
  5. Jumlah orang yang perlu saya rekrut untuk menjadi agen asuransi, jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah orang yang harus direkrut seorang member MLM.
  6. Bisnis asuransi memberikan keamanan finansial dalam jangka panjang, tidak khawatir perusahaannya tutup atau agen-agennya lari ke perusahaan lain. Hal ini karena agen asuransi adalah sebuah profesi resmi, lengkap dengan kode etik dan tuntutan profesionalismenya, sehingga orang yang bergabung di dalamnya akan berpikir dalam kerangka masa depan yang panjang. Berbeda dengan MLM yang pada umumnya lebih tampak seperti proyek bisnis sementara

Seperti apakah Perusahaan keuangan yang bernama Allianz ? Banyak yang tidak tahu sesungguhnya Allianz adalah perusahaan asuransi no.1 di dunia. Hasil peringkat Allianz versi Majalah Forbes. (Forbes adalah sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yang didirikan pada 1917 oleh B.C. Forbes)



Silhkan cek sendiri di sini

Mimpi Nyonya Liem
Liem Lie Sia adalah mbah buyut saya di jaringan ASN (Allianz Star Network). Loh koq bisa? Kenal saja tidak... he..he..

Ceritanya begini: Liem Lie Sia punya sekitar belasan anak (downline langsung), salah satunya bernama Venny Wantouw (pemilik kantor agensi di Allianz Tower ruang 20D). Dari Venny Wantouw, dia punya cucu bernama Hendy Winata (pemilik kantor agensi di APL Tower Grogol, Jakarta Barat), selanjutnya punya cicit bernama Yudi Haliman (pemilik kantor agensi di Serpong). Saya adalah keturunan jauh berikutnya.

Lalu, ada apa dengan mimpi-mimpi Liem Lie Sia? Begitu pentingkah sehingga perlu ditulis di sini?

Tentunya begitu. Jika tiga generasi di bawahnya masing-masing sudah punya kantor keagenan sendiri, belum dihitung dari jalur anak-anaknya dan cucu-cucunya dan cicit-cicitnya yang lain, tentulah Liem Lie Sia lebih hebat lagi. Mimpi orang hebat sangat penting dipelajari terutama oleh orang-orang yang ingin mengikuti jejak langkahnya.

Saat ini Liem Lie Sia merupakan agen asuransi paling sukses di ASN. Kini, jaringannya paling luas, membentang dari Aceh sampai Papua. Omset grupnya paling besar, di atas 200 miliar per tahun. Dan penghasilannya paling tinggi, melewati 1 miliar rupiah per bulan. Dia juga tercatat sebagai MDRT Lifetime member.

Bicara grup, di ASN omset grup dihitung hingga kedalaman 5 generasi (anak, cucu, cicit, buyut, canggah). Saya sebagai generasi keempat (buyut), masih terhitung sebagai bagian dari grup Liem Lie Sia. Ketika saya berproduksi, Liem Lie Sia masih mendapat bagian komisi dari produksi saya, padahal dia tidak kenal saya dan saya pun tidak kenal dia. Begitu pula jika saya punya agen di bawah saya (generasi kelima), Liem Lie Sia pun masih menikmati bagian komisinya. Itulah luar biasanya sistem bisnis di ASN.

Apa Saja Mimpi Liem Lie Sia?
Saya beruntung mendapatkan pencerahan dari Bapak Hendy Winata saat acara Live Today Unision di DBL Arena Surabaya bahkan sempat foto bersama.

Nyona Lien adalah perempuan yang sudah malang-melintang di dunia asuransi lebih dari 20 tahun ini. Di Allianz sendiri, dia bergabung tahun 2004. Sebelumnya di Prudential selama 8 tahun (1996-2004) dan Lippo selama 5 tahun (sejak 1991-1996).

Pencerahan apa yang saya dapatkan dari perempuan hebat ini?

Yaitu tentang mimpi dan kendaraan yang tepat-cepat untuk mencapainya.

Dulu, Liem Lie Sia punya empat mimpi:

  1.     Punya banyak uang (bahasa lain: kebebasan finansial).
  2.     Punya banyak waktu (bahasa lain: kebebasan waktu).
  3.     Sumber penghasilan bisa diwariskan.
  4.     Membantu orang-orang mencapai impian 1-3.

Sekarang, empat mimpi itu sudah bukan mimpi lagi baginya. Meskipun demikian, semangatnya masih selalu terjaga. Dia rutin berkeliling Indonesia, memberikan motivasi dan inspirasi kepada agen-agen ASN di jaringannya. Yang luar biasa, walau sudah di puncak gunung, dia masih rajin berjualan asuransi. Setiap tahun, penjualan pribadinya selalu mencapai target MDRT (premi terkumpul di atas 500 jutaan). Itulah gairah hidupnya.

1. Punya Banyak Uang (Kebebasan Finansial)

Semua orang, kalau mau jujur, ingin punya uang yang banyak. Perbedaan terletak pada rencana-rencana yang akan dilakukan dengan uang itu. Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya perlu uang. Dengan uang, banyak hal baik bisa dilakukan.

Saya tidak tahu apa yang telah atau akan dilakukan Liem Lie Sia dengan uangnya yang sudah bejibun. Tapi pada saya sendiri, yang akan saya lakukan adalah memanfaatkannya sebesar mungkin untuk kepentingan kemanusiaan dalam berbagai bentuk, secara bertahap hingga mencapai 99% dari penghasilan saya. Sisanya sebesar 1% saya harapkan cukup untuk membiayai kehidupan saya dan keluarga secara layak.

2. Punya Banyak Waktu (Kebebasan Waktu)

Punya uang banyak saja belum cukup. Banyak orang punya uang berlimpah, tapi tak punya waktu untuk menikmatinya. Kebebasan finansial (financial freedom) belum berarti apa-apa tanpa kebebasan waktu (time freedom).

Bagaimana caranya mencapai kebebasan finansial sekaligus kebebasan waktu? Satu-satunya cara adalah membangun kemampuan untuk mendapatkan penghasilan secara pasif.

Ada sejumlah profesi yang mampu menghasilkan banyak uang, tapi hanya jika ada aktivitas. Contoh: dokter, pengacara, direktur, dan konsultan. Tapi ada sejumlah profesi yang tetap mengalirkan banyak uang walaupun orangnya sedang tidur pulas. Contoh: pencipta lagu, pemilik paten, penulis novel, blogger, investor, pemilik bisnis, dan secara khusus saya ingin menyebut: pemilik bisnis jaringan.

Pada jenis yang terakhir inilah Liem Lie Sia berada. Dan saya sedang merintis jalan menuju ke sana.

3. Sumber Penghasilan Bisa Diwariskan

Pada umumnya orang, jika dia meninggal dunia, putuslah penghasilannya. Harta bisa diwariskan, tapi belum tentu dengan sumbernya. Beberapa jenis aset bisa menjadi sumber uang, misalnya kontrakan dan perusahaan. Tapi jika ahli waris sedang terdesak masalah keuangan, semua itu bisa dijual dan berhenti pulalah arus kas yang menyertainya.

Hal semacam itu tidak akan terjadi pada bisnis jaringan. Di bisnis jaringan, aset yang menjadi sumber penghasilan adalah orang, di mana mereka pun sama-sama sebagai pebisnis. Jika kita adalah agen ASN dengan posisi sebagai leader, dan jumlah leader yang berada dalam jaringan kita sudah banyak, mereka semua adalah sumber penghasilan yang terus-menerus, walaupun kita sudah dipanggil Tuhan.

Bagaimana jika semua leader dalam jaringan kita tidak lagi menjadi agen ASN? Secara berseloroh, Venny Wantouw pernah berkata tentang risiko bisnis di ASN: “Jika seribu agen saya semuanya naik ke satu pesawat yang terbang menuju surga, barulah passive income saya akan berhenti.”

Artinya, kemungkinan itu kecil sekali.

Bagaimana dengan kemungkinan agen keluar atau ganti profesi? Kemungkinan ini ada, tapi hanya pada agen-agen yang gagal. Jika seorang agen telah berhasil mencapai level leader dan memiliki sejumlah agen-leader di bawahnya, rugilah jika dia mengundurkan diri.

4. Membantu Orang-Orang Mencapai Impian Nomor 1 – 3


Mimpi nomor 1 sampai 3 bisa jadi ada batasnya. Tapi nomor 4 ini tidak berbatas. Berapa orang yang ingin dia bantu untuk sukses seperti dia? Sebanyak-banyaknya.

Sukses itu biasa, tapi membantu banyak orang dan lebih banyak lagi untuk sukses bersama, itu yang luar biasa. Inilah sukses mulia. Itulah motif yang menggerakkan orang-orang sukses semacam Napoleon Hill, Robert Kiyosaki, Tung Desem Waringin, Ippho Santosa, rajin menulis buku dan mengadakan seminar di mana-mana.

Tapi orang-orang di bisnis jaringan melakukannya dengan cara lain. Tidak perlu nulis buku dan tidak pakai seminar, apalagi yang berbayar. Cukup ajak orang ke bisnis yang dia geluti, menduplikasi diri sebanyak mungkin layaknya amuba, lalu semuanya pun tumbuh bersama.

Kendaraan Mencapai Mimpi


Kendaraan apa yang paling tepat dan paling cepat untuk merealisasikan mimpi-mimpi di atas?

Menilik jalan hidup Liem Lie Sia sendiri, tentunya kendaraan itu adalah dengan menjadi agen asuransi. Kenapa agen asuransi? Alurnya seperti ini:

Pertama, untuk memperoleh penghasilan yang besar, cara paling mungkin adalah melalui bisnis, bukan dengan menjadi karyawan.

Kedua, bisnis tersebut haruslah bisnis yang memberikan keuntungan besar.

Ketiga, agar mudah dijalankan oleh semua orang, bisnis tersebut hendaknya bisa dijalankan dengan modal kecil (bahkan tidak usah pakai modal), rendah risikonya, serta tidak membutuhkan pendidikan dan pengalaman (karena ada ahlinya yang akan mengajari).

Bisnis yang memenuhi semua kriteria tersebut adalah bisnis asuransi. Modal kecil, untung besar, rendah risiko, gampang dimulai, bisa dijalankan oleh siapa saja tanpa harus punya pendidikan dan pengalaman.

Tapi itu belum cukup. Penghasilan besar okelah, tapi agar memiliki kebebasan waktu, yang lebih penting lagi adalah penghasilan besar yang diperoleh secara pasif, alias passive income. Oleh karena itu, ada yang keempat, yaitu bisnis tersebut haruslah memiliki sistem. Dan sistem bisnis yang paling memungkinkan memperoleh penghasilan pasif dalam jumlah besar adalah sistem bisnis jaringan (network business atau network marketing).

Gambarannya begini:


Jika kita ingin menjual 1000 barang dalam setahun, ada tiga cara yang bisa kita pilih. Pertama, kita menjualnya sendirian. Kedua, kita merekrut sejumlah orang yang akan menjual bagi kita. Ketiga, kita merekrut sejumlah orang yang akan menjual dan merekrut bagi kita dan bagi mereka.

Melalui cara pertama, kita berpikir semata-mata sebagai penjual (salesperson). Jika barang yang dimaksud adalah polis asuransi untuk individu, maka menjual seribu polis asuransi dalam setahun adalah suatu pekerjaan yang sangat-sangat jarang (untuk tidak menyebut mustahil) bisa dilakukan.

Melalui cara kedua, kita berpikir sebagai pebisnis, tepatnya pebisnis konvensional, untuk membedakannya dengan kategori ketiga. Jika kita berhasil merekrut 10 orang, kita bisa menugaskan mereka untuk menjual masing-masing sebanyak 100 barang. Tentunya menjual 100 barang akan lebih ringan daripada menjual 1000 barang. Total akhir sama-sama 1000.

Sedangkan melalui cara ketiga, kita berpikir sebagai pebisnis jaringan. Tugas menjual 100 barang per orang mungkin masih dirasa memberatkan. Oleh karena itu, 10 orang itu kita tugaskan untuk merekrut lagi masing-masing 10 orang, sehingga total tenaga yang tersedia adalah 100 orang. Keseratus orang ini ditugaskan menjual masing-masing 10 barang, maka hasil akhir sama-sama 1000. Bahkan bisa lebih karena tiap orang bisa saja menjual lebih dari 10 barang, dan tiap orang bisa saja merekrut lagi 10 orang atau sebanyak yang mereka mampu.

Itulah hakikat bisnis jaringan, yaitu memperbanyak faktor pengali (orang-orang), sehingga omset total akan menjadi tidak terbatas dan demikian pula penghasilan.

Di sini, para pembaca mungkin menemukan kesamaan antara bisnis jaringan di asuransi dengan bisnis MLM. Ya, secara hakikat, keduanya sama, yaitu duplikasi sebanyak mungkin faktor pengali. Yang membedakan hanya produknya. Yang satu berjualan asuransi, yang satu lagi bisa apa saja, dan terkadang tidak ada barang jualannya.

Tapi kombinasi antara bisnis jaringan+produk asuransi adalah kombinasi terbaik yang mungkin terjadi, dibanding jika sistem yang sama diterapkan untuk menjual produk lain, seperti misalnya pada MLM. Mengapa?

  • Asuransi adalah kebutuhan manusia. Siapa pun dan sampai kapan pun orang butuh asuransi. Produk MLM belum tentu merupakan kebutuhan, dan kalaupun merupakan kebutuhan, sangat mudah mencari penggantinya di pasaran dengan harga jauh lebih murah.
  • Asuransi adalah produk yang nilai uangnya besar, oleh karena itu wajar jika komisinya pun besar. Jika seorang nasabah membuka polis dengan premi 300 ribu per bulan, itu artinya 3,6 juta setahun. Uniknya, angka segitu tidak terasa mahal. Padahal jika anda membeli sebuah produk MLM dengan harga 1 juta saja, rasanya mahal sekali.
  • Komisi produk asuransi diterima selama beberapa tahun untuk satu kali penjualan produk. Istilahnya repeat income atau penghasilan berulang. Ini sesuatu yang unik pada produk asuransi, tidak akan dijumpai pada produk lain.
  • Perusahaan asuransi pada umumnya besar-besar, bahkan berskala global dan sudah berdiri puluhan hingga ratusan tahun.
  • Profesi agen asuransi itu resmi, ada lisensinya, ada aturan dan kode etiknya, diakui negara, bahkan diakui secara internasional melalui ajang semacam MDRT.
  • Gabungan dari semua aspek itu menjamin seorang agen asuransi yang sudah sukses tidak akan berpindah ke profesi atau bisnis lain. Hal ini tentunya memberikan rasa aman dan nyaman baik bagi agen maupun nasabah.

Di antara berbagai produk asuransi, asuransi penyakit kritis kiranya merupakan produk yang paling banyak disalah pahami. Sebagian orang menganggapnya tidak penting, tapi sebagian lagi justru menganggapnya merupakan produk asuransi paling penting yang harus dimiliki.

Survey dari WHO "90% manusia meninggal karena faktor sakit kritis dan 10% meninggal karena faktor kecelakaan dan meninggal secara alami"


Saat ini, asuransi penyakit kritis pada umumnya merupakan rider (asuransi tambahan) pada produk asuransi jiwa jenis unit-link. Unit-linknya itu sendiri sudah banyak disalah mengerti, apalagi ditambah rider penyakit kritis.

Orang yang keberatan dengan asuransi penyakit kritis banyak yang berkata dengan nada sinis: “Buat apa asuransi penyakit kritis, kriterianya sangat berat, orang udah mau mati baru bisa diklaim.”

Tetapi orang yang setuju asuransi penyakit kritis berpandangan: “Justru pada kondisi seperti itulah seseorang paling amat sangat butuh bantuan.”

Jika begitu kena penyakit kritis langsung meninggal dunia, biaya yang dibutuhkan memang tidak terlalu banyak, dan jika punya asuransi jiwa, uang pertanggungannya bisa langsung cair. Tapi bagaimana jika sakit kritisnya berkepanjangan?

Contoh: Gagal kedua ginjal, harus cuci darah setiap minggu hingga seumur hidup dan tidak boleh kerja berat lagi. Stroke, lumpuh separuh badan, tidak bisa bekerja lagi dan butuh penghasilan untuk hidup sehari-hari. Kanker, badan melemah perlahan-lahan, butuh suplemen penguat tubuh setiap hari, biaya perawatan yang terus-menerus bikin kantong kering.

Pada kondisi yang paling buruk ini, asuransi apa yang bisa memberikan bantuan?

Di tengah segala pro-kontra tentang produk ini, berikut 10 hal yang perlu dipahami tentang penyakit kritis dan asuransi penyakit kritis.

4 Fakta tentang Penyakit Kritis

  1. Penyakit kritis seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal butuh biaya sangat besar, bisa ratusan juta hingga miliaran rupiah, atau senilai aset anda. Asuransi kesehatan yang anda miliki mungkin tidak mencukupi.
  2. Penyakit kritis bisa menyerang siapa saja tanpa pandang jenis kelamin dan usia. Pria bisa kena, wanita pun bisa. Tua bisa kena, muda pun bisa.
  3. Penyakit kritis bisa menimbulkan hilangnya produktivitas atau kemampuan bekerja yang tentunya berpengaruh pada penghasilan dan gaya hidup.
  4. Penyakit kritis tidak melulu soal penyakit (yang membuat banyak orang muda dan sehat berpikir bahwa penyakit kritis masih jauh), tapi bisa juga karena kecelakaan, seperti kelumpuhan, trauma kepala serius, koma, buta, bisu, tuli.

6 Fakta tentang Asuransi Penyakit Kritis


  1. Asuransi penyakit kritis BUKAN PERTOLONGAN PERTAMA pada sakit atau rawat inap. Pertolongan pertamanya tetaplah uang sendiri atau asuransi kesehatan. Jadi dana darurat dan asuransi kesehatan tetap perlu dimiliki.
  2. Asuransi penyakit kritis adalah PERTOLONGAN LANJUTAN untuk biaya perawatan penyakit kritis, ketika uang sendiri tidak mencukupi dan limit asuransi kesehatan sudah tak memadai.
  3. Asuransi penyakit kritis adalah PERTOLONGAN LANJUTAN UNTUK BIAYA PEMULIHAN penyakit kritis, yang biasanya bersifat rawat jalan dan tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan rawat inap.
  4. Asuransi penyakit kritis adalah juga PENGGANTI PENGHASILAN ketika penyakit kritis yang diderita menimbulkan dampak hilangnya produktivitas sehingga tidak bisa bekerja lagi. Di sinilah nilai penting asuransi penyakit kritis yang tidak bisa digantikan asuransi kesehatan sebagus apa pun.
  5. Asuransi penyakit kritis TIDAK MENYEDIAKAN FASILITAS KARTU CASHLESS. Yang menyediakan fasilitas kartu cashless adalah asuransi kesehatan rawat inap. Klaim asuransi penyakit kritis dilakukan secara “reimburse” tetapi tanpa menyertakan kuitansi karena uang klaim diberikan tanpa melihat besarnya biaya di rumah sakit.
  6. Asuransi penyakit kritis memberikan bantuan dalam bentuk UANG TUNAI sebesar uang pertanggungan yang diambil atau sesuai ketentuan produk. Yang namanya uang tunai, penggunaannya bebas terserah yang menerima. Bisa untuk bantu biaya berobat, bisa untuk biaya hidup, bisa untuk biaya sekolah, atau bahkan buat liburan.

Khabar yang sangat menggembirakan dan membuat saya terharu sekaligus bangga terjadi pada tanggal 11 Desember 2016, hari Minngu kemarin. Siapa mengira Pak Dahlan ikut join di Allianz sebagai agen dan berkenan hadir di acara "Core Vision". Core vision adalah acara rutin yang diselenggarakan oleh Univision untuk memberikan pelatihan tentang skill dan kepribadian untuk agen-agen  Allian.

Orang sekelas "Pak Dahlan" masih mau mengikuti pelatihan core vision dari Allianz. Ini membuktikan Allianz merupakan perusahaan kaliber dunia dan sekaligus layak menjadi kendaraan masa depan kita semua. Foto dibawah ini adalah Foto Pak Dahlan bersama Tim Univision Allianz Jember.

Pak Dahlan Allianz

Profile

Blog ini bukan web resmi Perusahaan. Semua materi di dalamnya merupakan tanggung jawab pribadi penulis selaku mitra bisnis.
(Tri Sunaryo Hariadi)

Agen : 00919114
Unit : B2117
WA: 085101847661

Web resmi : http://www.allianz.co.id

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.