Kalau ada agen unit link yang mengedepankan investasinya dibandingkan asuransinya menjadi salah kaprah dan inilah salah satu hal yang merusak konsep asuransi yang baik dan benar.
Lalu kenapa di unit link ada
investasinya ? Unit link sebenarnya adalah produk lanjutan dari asuransi
tradisional yang dibenci begitu banyak orang karena uang preminya
hangus. Hehehe. Maka unit link ini mengajak orang supaya mau berasuransi
karena uangnya tidak hangus, padahal yang benar tetap akan hangus juga
tapi lamaaaa hangusnya. Unit link menggabungkan asuransi dengan
investasi dimana tujuan investasi ini supaya uang nasabah tidak hangus
dan mampu membayar asuransi nasabah hingga usia 100 tahun meskipun
nasabah hanya menyetorkan uangnya salama 10 tahun saja. (Tentang unit
link silakan bisa baca di sini)
Agen Allianz mengajak nasabah
untuk mengembalikan unit link ini ke fungsi asuransinya dan bukan
investasinya yang utama. Untuk investasi mari kita kembalikan ke
perusahaan investasi yang sesungguhnya. Kalaupun anda memaksa mau
berinvestasi di unit link ya silakan saja itu pilihan anda.
Berikut adalah 7 alasan untuk jangan investasi di unit link :
- Uang anda akan banyak yang hangus di tahun 1-5 karena diambil oleh perusahaan asuransi unit link untuk biaya akuisisi. Di sini aja sudah aneh koq mau investasi malah uang saya diambil. Hehehe. Jadi kalau mau ambil hasil investasi sebelum tahun ke-3 jangan berharap ada uangnya. Beda dengan reksadana yang bisa anda ambil kapan pun.
- Kalaupun investasi ditempatkan sebagai top up berkala maka akan berbiaya tinggi karena sebagian unit link menerapkan biaya administrasi sekitar 3-5% untuk setiap kali top up untuk investasi berkala. Bandingkan dengan reksadana yang 0% atau biasanya paling besar 2% saja biaya administrasinya.
- Tidak fleksible, kalau ada uang lebih dan mau diinvestasikan harus mencari agen dulu karena harus isi segala macam form. Beda kalau reksadana yang online bisa beli kapan aja tanpa harus berhubungan dengan agen asalkan punya komputer, kalaupun gak punya komputer bisa pinjam komputer teman atau sewa di warnet. Anda bisa beli kapan saja, mau beli sehari 3 kali juga bisa dan boleh. Hehehe
- Sama dengan nomor 3 untuk penarikan uang hasil investasi atau switching portofolio investasi harus melalui agen, kalau reksadana online bisa dilakukan sendiri melalui komputer.
- Ribet menghitungnya, karena kalau hasil investasi anda ambil maka asuransi anda jadi tidak stabil alias gak tahu bisa aktif sampai kapan karena uang hasil investasi untuk bayar premi setelah cuti premi sudah berkurang.
- Mantau hasil investasi lebih repot karena campur aduk untuk asuransi, berbeda dengan reksadana yang bisa dipantau langsung hasilnya di portofolio investasi anda.
- Minimum top up (nambah investasi) mahal bahkan bisa jutaan, kalau di reksadana top up bisa mulai dari 100 ribu sekali beli.
Sudah tahu khan mengapa jangan investasi
di unit link ? Jadi sebenarnya kalau ada agen yang memaksakan nasabah
melakukan investasi untuk pendidikan anak atau pensiun menurut saya jadi
rada konyol, biasanya si agen juga tidak tahu apa itu reksadana
sehingga menganggap semua kebutuhan perencanaan keuangan bisa dipenuhi
dari 1 produk yang namanya unit link saja.
Jangan investasi di unit link. Mari
kembalikan unit link ke fungsinya sebagai asuransi dan mari gunakan
instrumen reksadana atau produk investasi lainnya untuk melakukan
investasi yang sebenarnya.
Konsultasi Hub. Consultan Financial Planner
Email: y_o2k@yahoo.com
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987
Kontributor:
Andreas Hartono, CFP.
Posting Komentar
Email: y_o2k@yahoo.com
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987