Pertumbuhan hasil investasi tersebut bukan karena faktor keberuntungan semata. Melainkan juga, karena strategi investasi yang ciamik. "Kami membedakan empat portofolio investasi yang ada, antara lain tradisional, unitlink dan asuransi kumpulan," tutur Alan T Darmawan, Direktur Investasi Allianz Life Indonesia, Rabu (29/4).
Secara keseluruhan, sambung dia, sebanyak 30% dana kelolaannya ditempatkan di keranjang deposito, 34% di saham, 27% di reksadana dan 8% di surat berharga. Seperti diketahui, tahun lalu, keranjang deposito memberikan hasil yang cukup menggiurkan, seiring dengan kenaikan suku bunga acuan.
Untuk dana kelolaan dari produk-produk asuransi yang bersifat tradisional, Allianz Life sendiri banyak memarkirkan dananya di keranjang deposito. Yakni, mencapai 42%. Diikuti oleh saham 3%, reksadana 38% dan surat berharga 17%.
Sementara, untuk dana kelolaan asuransi jiwa berbasis investasi alias unitlink, Alan melanjutkan, kebanyakan dana masih ditaruh di instrumen investasi saham, yaitu sebanyak 66%. Diikuti oleh reksadana 16%, deposito 15%, dan surat berharga 3%.
"Adapun, dana kelolaan Allianz Life mengalami peningkatan hingga 22,9%, yaitu dari Rp 19,978 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar Rp 24,560 triliun," ujar Joachim Wessling, Country Manager sekaligus Direktur Utama Allianz Life Indonesia.
Karena kinerja kinclongnya tersebut, Allianz Life mengantongi laba bersih sebesar Rp 843 miliar di sepanjang tahun lalu. Realisasi ini bertumbuh 62,4% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 519 miliar.
Allianz Indonesia raup premi Rp 10,84 triliun
Pendapatan premi bruto Allianz Indonesia, gabungan PT Asuransi Allianz Life Indonesia dengan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, tembus hingga Rp 10,84 triliun di sepanjang tahun lalu. Pencapaian ini meningkat 19,6% kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 9,07 triliun.
Kontribusi premi dari bisnis asuransi jiwa masih mendominasi. Yaitu, sebanyak Rp 9,7 triliun atau naik 15,2% hingga akhir tahun lalu. Sementara, kontribusi premi dari bisnis asuransi umum masih sebesar Rp 1,14 triliun atau melesat 77% ketimbang tahun sebelumnya.
"Tahun 2014 lalu merupakan tahun penuh tantangan bagi kami. Namun, dengan berbekal strategi usaha yang bertumpu pada kekuatan kanal multi-distribusi dan penguatan sisi operasional, kami berhasil melaluinya dengan sangat baik," ujar Joachim Wessling, Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Rabu (29/4).
Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan aset gabungannya (tidak termasuk unit usaha syariah), yakni sebanyak 25% dari Rp 23 triliun pada akhir tahun 2013 silam menjadi Rp 28,7 triliun per 31 Desember 2014.
Sumber: kontan.co.id
Posting Komentar
Email: y_o2k@yahoo.com
WA: 085101847661
Pin BB: 7FC60987